Soroti Kesemerawutan Sirekap, Ganjar: Paling Fair KPU Ngaku Salah, tapi kan Tidak
ERA.id - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menyoroti kesemerawutan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Menurutnya, hal itu makin menunjukan ketidakberdayan penyelenggara pemilu mengelola sebuah sistem.
"Saya kira Sirekap sudah menunjukkan ketidakberdayaannya sebagai sebuah sistem," kata Ganjar saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
Dia lantas mencontohkan, Sirekap mencatat jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dalam sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) mencapai lebih dari 300 orang. Padahal, per TPS maksimal hany ada 300 DPT saja.
Menurutnya, masalah kesemerawutan Sirekap bisa saja diselesaikan apabila KPU RI mengakui salah input data. Namun, hingga saat ini penyelenggara pemilu tirak mau mengakui.
"Yang kita butuhkan sebenarnya adalah pengakuan dari KPU atau pembuatnya 'ya kami salah' itu paling fair," ujar Ganjar.
"Hari ini, seperti gitu enggak mau ngaku salah, bagaiamana satu TPS lebih dari 300, itu saya kira orang gak ngerti sistem aja ngira sistem itu fail," imbuh mantan gubernur Jawa Tengah itu.
Dia lantas menyuarakan kembali agar partai politik pengusungnya di parlemen segera menggulirkan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024.
Dalam hal ini, jelas Ganjar, DPR dapat meminta klarifikasi dari penyelenggara Pemilu terhadap persoalan penggunaan Sirekap.
"Dengan cara itu, nanti ada data, fakta, saksi, bukti, ahli, dan semuanya bisa dibuka dan publik bisa melihat. Nanti coba siapa yang benar, jadi angket menurut saya cara yang paling pas lah," pungkasnya.
Adapun terkait permasalahan Sirekap pasca pencoblosan Pemilu 2024 hingga kini terus menjadi pembicaraan.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengaku menemukan ada 80.000 pemilih dalam satu TPS yang tercatat di Sirekap Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty usai acara “hasil pemantauan hari pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024” di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
“Bahkan ada yang 80 ribu dalam satu TPS. Hasil Sirekap itu loh. Nah itu kan tidak mungkin. Nah dalam konteks ini, maka itu sedang kami cek,” kata Lolly kepada awak media.