Hipertensi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak? Begini Penjelasan Dokter

ERA.id - Pada Pemilu 2024, sejumlah petugas dikabarkan meninggal dunia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tercatat 108 Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, yang salah satu penyebabnya karena hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Erwinanto, SpJP (K) FIHA dari Indonesian Society of Hypertension (InaSH), mengatakan bahwa hipertensi tidak menyebabkan kematian mendadak. Namun, hipertensi bisa menjadi pemicu utama kematian terlebih jika orang tersebut memiliki riwayat penyakit jantung.

"Jadi hipertensi itu bukan dia yang langsung membunuhnya. Penyebab hipertensi, tapi hari itu (ketika pemilu) yang bunuhnya serangan jantung," kata Dokter Erwin saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024).

Kematian mendadak tersebut bisa disebabkan karena adanya plak di jantung. Tekanan darah yang meningkat atau hipertensi bisa menyebabkan plak tersebut pecah dan mengakibatkan serangan jantung yang berujung kematian.  

"Orang itu sudah ada plak di jantungnya. Tekanan darahnya naik, plaknya pecah (memicu kematian)," jelasnya.

Spesialis jantung, dr. Siska Suridanda Danny, SpJP (K) FIHA, juga menyatakan hal yang sama bahwa hipertensi bukan penyebab utama kematian. Penyebab kematian mendadak lainnya seperti dialami petugas KPPS karena situasi pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, yang memicu tekanan darah meningkat bagi penderita hipertensi.

"Kelelahan, stres emosional dan kurang tidur itu meningkatkan stres hormon yang membuat pembuluh darah mengkerut dan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah tiba-tiba naik, ini sulit sekali dikompensasi organ. Ini bisa memicu serangan jantung dan stroke,' pungkas Dokter Siska.