Surabaya Membara Bukan Kegiatan Pemkot Surabaya
"Tidak ada permintaan pengamanan dan kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya, seperti dinukil dari Antara, Sabtu (10/11).
Meski demikian, lanjut dia, Pemkot Surabaya ikut membantu evakuasi para korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit dan melakukan pendataan para korban meninggal dan terluka agar bisa dihubungkan dengan pihak keluarga.
Menurut dia, kejadian tersebut berawal dari penonton yang melihat Surabaya Membara dari atas viaduk yang berdekatan dengan rek kereta api. Namun, lanjut dia, pada saat kereta api melewati viaduk tersebut belasan terjatuh dari atas viaduk.
Data sementara yang dihimpun atas kejadian tersebut yakni tiga orang meninggal, 12 orang dirawat ke RSUD Soewandhie, empat dirawat di RSUD Soetomo dan tiga orang dirawat ke RS PHC.
"Kalau semalam (9/11), pasien yang masuk sebanyak 11 orang. Dari jumlah tersebut satu orang meninggal dan tujuh orang mengalami luka lecet. Tujuh orang ini masih dilakukan observasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmawati di Surabaya.
Menurut dia, dari tujuh pasien tersebut, satu orang di antaranya mengalami patah tulang lengan dan saat ini sudah dilakukan tindakan operasi. Meski demikian, Febria memastikan bahwa seluruh korban saat ini dalam kondisi stabil.
"Untuk pasien yang diobservasi, satu atau dua hari sudah bisa pulang. Kalau yang operasi mungkin agak lama karena baru dilakukan operasi kemarin malam," kata Febria.
Terkait pembiayaan, lanjut dia, langkah pertama yang dilakukan adalah menagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan. Namun kalau tidak punya BPJS akan ditagihkan ke Pemerintah Jatim.
"Kami mengajukan ke pemprov nanti dilihat lagi hasilnya," tandasnya.
Baca Juga : Insiden Berdarah dalam Drama Kolosal Surabaya Membara