PPP Sinyalkan Ingin Gabung ke Pemerintah Mendatang, TKN: Nanti Indah pada Waktunya
ERA.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merespons sinyal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin bergabung dengan pemerintahan mendatang.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, wajar saja berharap gabung dengan pemerintahan yang baru. Namun, presiden terpilih punya hak prerogatif apakah menerima atau tidak keinginan tersebut.
"Usul dan berharap tentunya boleh. Wong namanya negara demokrasi. Tapi, finally tetap presiden terpilih yang punya hak prerogatif itu," kata Nusron kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
Meski begitu, pihaknya senang jika ada pihak luar yang ingin membantu di pemerintahan mendatang. Hanya saja, TKN Prabowo-Gibran tak punya kewenangan untuk memberikan kepastian.
"Saya enggak tahu soal gabung atau tidak gabung, itu hak prerogatif presiden terpilih. Kalau ada orang ingin bergabung, membantu pemerintahan sih pasti kita senang," ujar Nusron.
Terkait dengan posisi PPP dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berseberangan dengan TKN Prabowo-Gibran, dia tak mau mempermasalahkannya.
Dia meyakini semua akan indah pada waktunya, meskipun saat ini dalam kubu yang berseberangan.
"Biarkan berproses. Nanti juga akan indah pada waktunya," ucap politisi Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengatakan, partainya membuka peluang untuk bergabung dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden 2024-2029 terpilih.
PPP justru merasa terhormat apabila ada ajakan dari pihak pemenang nantinya untuk bergabung dalam pemerintahan mendatang.
"Dari pandangan saya, pandangan pribadi saya, kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
Diketahui, PPP saat ini masih menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hingga Oktober 2024 mendatang.
Adapun dalam perhelatan Pilpres 2024, PPP menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan, Hanura, dan Perindo untuk mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Namun, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ganjar-Mahfud memperoleh suara paling rendah. Hanya berkisar 17 persen.
Pemenenang Pilpres 2024 diprediksi diraih oleh pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh empat partai politik di Parlemen yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.