Menjadi Hairdresser Professional, Kemendikbudristek Dukung Pendidikan Tata Kecantikan Rambut

ERA.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan dukungan penuh untuk dunia pendidikan tata kecantikan rambut. Selain itu, banyak lulusan pendidikan tata kecantikan rambut menjadi hairdresser professional. 

Berkerjasama dengan L’Oréal Hairducation, Kemendikbudristek memperkuat pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Tata Kecantikan Rambut di seluruh Indonesia dalam mencetak hairdressers berkualitas dan siap kerja di industri tata rambut Indonesia. 

Kiki Yuliati, Direktur Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengungkapkan pentingnya pendidikan tata kecantikan rambut di industri kecantikan. Selain pelatihan, mereka akan mendapatkan banyak ilmu-ilmu tentang tata kecantikan rambut.

Kiki Yuliati (Foto: Era.id/Adelia)

"Pendidikan adalah hal sangat penting. Education is very powerfull," jelas Kiki Yuliati, saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2024). 

"Pendidikan vokasi bukan sekedar melatih, Indonesia melakukan menyiapkan SDM melalui pendidikan, tidak sekedar pelatihan," lanjutnya.

Program pembelajaran L’Oréal Hairducation tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan kreativitas, dan keterampilan bisnis yang diperlukan dalam industri yang terus berkembang ini.

"Kami ingin melalui pendidikan menjadikan sumber daya manusia yang bukan hanya ahli dalam bidangnya, tapi punya pembelajaran sampai akhir hayat. Dengan cara pendidikan, kita membekali anak-anak kita, generasi muda dengan kemampuan belajar dan berpikir kuat," ucap Kiki Yuliati.

Kiki Yuliati menyayangkan sejumlah negara yang tidak menyediakan pendidikan vokasi. Begitupun sektor industri juga tidak mendukung pendidikan. 

"Ini adalah kesempatan baik, luar biasa. Percayalah, selama menjalankan tugas Direktur Jendral Pendidikan Vokasi dan kesempatan pergi ke beberapa negara, tidak semua pendidikan vokasi didukung oleh industri," beber Kiki Yuliati.

"Kita sudah mengalami industri tidak selalu mendukung pendidikan. Kita punya Loreal Indonesia yang berharga untuk Indonesia," lanjutnya.

Maka dari itu, Kemendikbud mengharapkan kerjasama dengan sektor industri hingga pihak sekolah untuk mendukung pendidikan vokasi. Hal ini dilakukan supaya mengedukasi generasi muda dan mengembangkan kualitas talenta siap kerja di Indonesia.

"Banyak sekali pekerjaan tidak dianggap penting, ternyata sangat menentukan keseharian kita. Kami memohon industri, kepala sekolah dan guru, kita akui tidak punya industri," ucap Kiki Yuliati.

"Bagaimana perilaku dan bersikap profesional. Tidak cukup hanya bisa, tidak cukup hanya mampu. Kita butuh sikap profesional yang membuat pekerjaan bermanfaat." lanjutnya.