Airlangga Lakukan Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang, Anggarannya Dari Mana?
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, simulasi makan siang gratis tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan anggaran daerah.
Diketahui, makan siang gratis sebenarnya bukan milik pemerintah, malainkan program andalan pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Simulasi digelar di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang pada Kamis (29/2/2024).
"Anggaran dari Pak Bupati, namanya juga volunteer, siapa yang mau coba program ini duluan," kata Airlangga.
Dia mengatakan, simulasi ini adalah inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sementara dirinya hanya diundang untuk melihat simulasi tersebut.
Lagipula, Kabupaten Tangerang dinilai cocok dijadikan percontohkan karena memiliki sekolah di kawasan pedesaan, perkotaan, dan pesisir. Airlangga bahkan mendorong agar daerah-daerah lainnya ikut melakukan simulasi serupa.
"Karena ini volunteer, pemerintah membuka model siapa yang ingin membuat volunteer ini. Pak bupati menyiapkan tiga tipe sekolah di kota, desa, pesisir. Jadi ini representasi Indonesia," kata Airlangga.
"Kami juga ingin meng-encourage daerah lain yang bersedia menjadi percontohan seperti yang dilakukan Tangerang," imbuhnya.
Dalam simulasi ini, anggaran makan siang dipatok Rp15.000 per siswa. Ada empat menu yang disediakan, yaitu nasi ayam goreng, nasi semur terlor, gado-gado, dan siomay.
Keempat menu itu diklaim sudah memenuhi kebutuhan gizi dan karbohidrat.
Airlangga mengatakan melalui simulasi ini, pemerintah pusat berharap bisa mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan makan siang gratis di pemerintahan mendatang.
Pemerintah, kata dia, berharap bisa melihat tantangan dan hambatan yang mungkin saja terjadi ketika program ini benar-benar dilaksanakan pada 2025.
"Kami ingin belanja masalah, kami melihat simulasi yang dilakukan Pak Bupati, kita melihat bagaimana mekanisme, bagaimana pembiayaannya dan dari situ kita belajar membuat kebijakan publik," kata ketua umum Golkar itu.