JK Tegaskan Tak Bawa-bawa Golkar Saat Bertemu Megawati
ERA.id - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menegaskan tidak akan membawa-bawa Partai Golkar ketika akan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
"(Saya akan bertemu Megawati) sebagai Jusuf Kalla. Sama sekali (tidak mewakili atau membawa Golkar), apa urusan saya dengan partai politik. Nggak ada," kata JK di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Namun, JK ogah mengungkapkan kapan dia dan Megawati bertemu. Akan membahas apa juga dengan Megawati, dia tak mau mengungkapkannya.
"Ya pokoknya untuk kemajuan bangsa, apa itu, demokrasi di Indonesia, itu aja," ujarnya.
Saat disinggung apakah akan membahas hak angket atau terkait hasil Pemilu 2024, JK ogah menjawabnya.
"Urusan Pemilu urusan tim nasional masing-masing dan partai-partai," tambahnya.
Sebelumnya, Politikus PDIP, Adian Napitupulu optimistis pertemuan antara Megawati dengan Jusuf Kalla pasti terjadi.
"Pasti terjadi lah (pertemuan Megawati-Jk)," ujar Adian di Gedung TKRPP, Jakarta, Jumat (23/2) silam.
Kendati demikian, mantan aktivis '98 itu enggan merincikan lebih lanjut terkait kapan pertemuan itu akan terselenggara. Ia mengatakan hanya mendengar kabar itu saja.
"Kita dengar saja, kita ikuti," ucapnya.
Belakangan, Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham merespons soal wacana pertemuan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia mempertanyakan kapasitas JK bertemu dengan Megawati.
"Saya kira kalau ada pertemuan itu dalam kapasitas apa?" kata Idrus kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/2).
"Kemarin ada yang nanya ke saya, bagaimana misal kalau JK ketemu atas nama Golkar? Saya katakan, dalam kapasitas apa JK ketemu dengan atas nama Golkar? Dalam kapasitas apa JK bicara atas nama Golkar?" sambungnya.
Menurut Idrus, jika pertemuan itu dilakukan dengan dasar keduanya sebagai tokoh nasional, maka pihaknya juga akan mendorong hal tersebut. Namun, jelas dia, jika JK bertemu Megawati dengan membawa nama partai tanpa ada mandat dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, maka tidak etis dilakukan.
Untuk diketahui, Megawati berada di barisan partai politik (parpol) pengusung pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Ada empat parpol pengusung Ganjar-Mahfud, yakni PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.
Sementara itu, JK berada pada barisan pendukung paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Adapun paslon nomor urut 01 diusung oleh Partai NasDem, PKS dan PKB.
JK sendiri merupakan Politikus senior Golkar. Namun, Golkar mendukung paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.