Tiga Kecamatan di Bekasi Tergenang
"Tiga kecamatan yang tergenang air di antaranya wilayah Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Bantargebang dan sebagian ruas jalan," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Haryono, di Bekasi, dilansir dari Antara, Minggu (11/11/2018).
Menurut dia, hujan yang turun sejak pukul 13.00 WIB hingga menjelang malam hari telah direspons pihaknya dengan menerjunkan tim monitoring situasi.
Dari hasil pantauan hingga sore hari, genangan air di Kecamatan Jatiasih terjadi di Perumahan Pondokgede Permai dengan ketinggian berkisar 60 cm, Kantor Kecamatan Jatiasih dengan ketinggian 100 cm, SMPN 9 Jatiasih 100 cm dan Jalan Swatantra setinggi 100 cm.
Genangan selanjutnya termonitor di Kecamatan Rawalumbu di antaranya Jembatan 3 hingga 13 Perumahan Rawalumbu setinggi 60 cm, Bojongmenteng RT 04/RW 04 setinggi 30 cm, Bojong Menteng RT 03/RW 02 setinggi 60 cm, Bojong Menteng RT 04/RW 02 setinggi 60 cm, Bojong Menteng RT 01/RW 02 setinggi 60 cm.
"Sedangkan genangan air hujan di Kecamatan Bantargebang termonitor di sekitar yayasan yang berada di RT 02/RW 09 dengan ketinggian 60 cm," katanya.
Haryono menambahkan, genangan hujan juga mengganggu akses lalu lintas di sekitar Jalan Raya Siliwangi, mulai dari kelurahan Bojong Menteng sampai Kecamatan Bantar gebang.
"Terjadi genangan air dengan ketinggian sekitar 40 cm di Jalan Raya Siliwangi yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Cileungsi, Kabupaten Bogor," katanya.
Penyebab dari munculnya genangan air itu, kata Haryono, dikarenakan drainase yang tidak berfungsi secara maksimal sehingga air menggenang di bahu jalan yang menyebabkan terjadinya kemacetan di jalan.
Secara terpisah, Camat Jatiasih Nesan Sujana membenarkan bahwa kantornya saat ini terendam air hujan dengan ketinggian hingga paha orang dewasa.
"Namun tidak sampai mengganggu pelayanan publik, sebab baru menjelang sore hujan lebat turun dan sebagian pegawai sudah selesai melaksanakan tugasnya," katanya.
Selain dikarenakan kontur lahan yang rendah, sejumlah saluran air dilokasi itu diketahui belum optimal menampung air hujan akibat sedimentasi.
"Kita sedang upayakan dilakukan normalisasi drainase supaya air mengalir, khususnya saat hujan," katanya.