Masyarakat China Doyan Belanja Barang Mewah via Online
Dilansir dari Antara, Minggu (11/11/2018), e-commerce JD.com memanfaatkan hal tersebut untuk merilis aplikasi Top Life yang memungkinkan para konsumen membeli barang-barang mewah seperti Rimowa, Saint Laurent, Armani, Mulbery dan lain-lain via online.
Corporate Vice President JD.Com Gloria Li mengatakan, di China penetrasi market belanja online untuk produk-produk luxury sudah 15 persen. China terdiri dari enam tiers kota dan toko-toko flagship cuma ada di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai.
Aplikasi Top Life ini adalah aplikasi terpisah dari JD.com, yakni yang diluncurkan tahun 2017 dengan warehouse yang disebut five star warehouses dengan fasilitas yang baik dan keamanan tinggi.
Hingga saat ini ada 80 brand yang dijual di Top Life mulai dari jam tangan hingga sepatu.
Sementara untuk pasar Indonesia, Gloria memperkirakan penetrasi market untuk e-commerce luxury brand baru sekitar tiga persen sehingga peluang untuk mengembangkan pasar tersebut masih terbuka.
"Semua tergantung kesiapan negara itu sendiri dan permintaan konsumennya apakah mereka memang menginginkan itu," kata Gloria.
JD.com yang mengutamakan pengalaman berbelanja konsumen itu menggunakan cara unik untuk mengirimkan barang-barang mewah pesanan pelanggan.
"Kami kirim pakai butler, kita menyebutnya white gloves delivery service karena butler-nya mengenakan sarung tangan putih, pakai jas dan pakai dasi saat mengantar barang, dia mengendarai mobil listrik yang keren saat mengantarnya," kata Gloria.
Di Indonesia, JD.id, e-commerce yang terafiliasi dengan JD.com juga menjual barang-barang mewah di dalam aplikasinya, JD Luxe.
"Di Indonesia juga ada yang suka belanja luxury brand. Tiap tahun ada saja yang beli mobil mewah, tas-tas mewah di JD Luxe," kata Teddy Arifianto Corporate Communications JD.id.