Polda Jatim Akui Gudang Penyimpanan Bahan Peledak di Markas Brimob Sudah Tua
ERA.id - Polda Jawa Timur menyebut bahwa gudang penyimpanan bahan peledak di Jalan Markas Satuan Brimob, Subden Jibom Datasemen Gegana Sat Brimob Polda Jatim, Jalan Gresik Surabaya, bangunan nya sudah berumur tua.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, gudang penyimpanan sudah tidak proper atau ideal. Saat ini, gudang penyimpanan di Jalan Gresikkan itu telah berusia 73 tahun.
“Ruangan bangunan gudang penyimpanan bahan peledak ini dibangun, atau ternyata rumah yang dibangun tahun 1951. Cukup tua bangunannya,” kata Irjen Pol Imam Sugianto.
Ia menjelaskan bangunan tersebut sudah sangat tua untuk Sabrimob Polda Jatim, khususnya Detasemen Gegana. Meski sudah dibangun lagi dibelakang dan direnovasi untuk gudang penyimpanan bahan peledak, sudah tidak standar dan tak layak.
“Itu sudah tidak proper," ujarnya.
Lebih lanjut Imam menyampaikan bahwa gudang penyimpanan bahan peledak itu perlu dipindahkan. Lokasinya yang lebih jauh dari permukiman.
"Insya Allah, kami upayakan kalau ada tempat lain yang jangkauannya lebih aman dari pemukiman, maka kami akan usahakan yang lebih baik begitu," Jelasnya.
Hal yang disampaikn Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Pol Suryo Sudarmanto mengatakan, pihaknya akan membuat gudang yang lebih bagus lagi dan mungkin lebih jauh dari bangunan gudang sekarang.
"Ya ingin membuat gudang lebih bagus lagi," tutur Suryo.
Ia menyebutkan bahan peledak yang meledak pada 4 Maret itu seharusnya didisposal atau diledakkan pekan ini. Namun, sayangnya, bahan peledak itu telah meledak duluan di Jalan Gresikkan.
Pasca ledakan tersebut polisi menyebut sedang mendata dampak ledakan tersebut hingga 20 meter. Ledakan itu terdampak salah satunya kantor kecamatan, kantor kodim, kaca termasuk datasemen pecah kaca, karena efek getaran yang kuat.
“Sedang kita datakan, kita koordinasikan dengan pemilik, termasuk masyarakat, sedang kita datakan kalau ada rumah yang terdampak akan kita komunikasikan dan kita perbaiki kembali,”imbuhnya.
Penjelasan Puslabfor Polda Jatim Soal Bahan Peledak Terkena Sinar Matahari
Kabid Labfor Polda Jawa Timur Kombes Pol Sodiq Pratomo membeberkan hasil penyidikan sementara bahwa adanya beberapa bahan yang ditemukan dan mengindikasikan bahan mudah meledak.
Ia menyebut, bahan-bahan itu masuk ke dalam kelompok mercon atau bondet dan digolongkan low explosive yang riskan meledak karena sensitif terhadap beberapa gerakan, panas, hingga tekanan.
"Jika high explosive justru lebih aman tidak terlalu sensitif," kata Kombes Sodiq.
Pihaknya telah menganalisis dugaan menguat yakni mungkin karena suasana hujan dan barang peledak itu baru masuk dan area sekitar gudang juga lembab karena hujan. Alhasil reaksi kimia muncul.
"Kena sinar matahari, saat lembab sehingga terjadi reaksi kimia diantara mereka. Kemudian, timbul ledakan,” jelasnya.
Lebih lanjut Kombes Pol Sodiq menerangkan terkait craternya masih diukur. Sebab. memang terjadi hujan, sehingga di bawahnya basah. Saat ini pihaknya masih menyelidik soal itu.
“Nanti kami akan sampaikan berikutnya, soal craternya,” jelasnya.
Ia menambahkan, ruangan gudang penyimpanan itu berukuran sekira 2 meter x 3 meter itu juga berpotensi jadi casingnya.
“Karena barang barang itu ada di dalam. kemudian karena ada ledakan, maka jadi casing. Sehingga menimbulkan efek yang lebih besar. Karena ruangannya kecil,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen pol Imam Sugianto menjelaskan polisi menduga penyebab ledakan bom mortir tersebut karena terkenan paparan sinar matahari yang cukup panas.
Ledakan bom mortir itu, kata dia, terjadi di tempat gudang penyimpanan di Markas Satuan Brimob itu tersimpat sejumlah bahan peledak rencananya akan dimusnahkan.
Ia membeberkan isi gudang tersebut yakni ada black powder, serbuk petasan lebih 1 kg. Kata dia bahan itu digunakan tim penjinak bom (Jibom) untuk memusnahkan barang peledak.
“Digunakan tim Jibom, manakala kewilayahan menemukan atau menyita barang peledak atau temuan dari masyarakat atau temuan barang-barang lama yang tidak digunakan itu diserahkan ke Jiandak kemudian dimusnahkan Dengan menggunakan bahan powder, blackpowder dan bahan peledak lain, serbuk arang dan potasium flotat,” terangnya.