Mengenal Fraktur Penis, Kondisi yang Dialami Pria di Jatim Masukkan Sikat Gigi ke Penis
ERA.id - Pria di Jawa Timur mengalami fraktur penis dan bentuknya menjadi bengkok gara-gara memasukkan sikat gigi ke penis.
Tak jelas bagaimana cara sikat gigi itu bisa masuk ke alat vitalnya, namun pria berusia 43 tahun itu mengaku sempat membuat sayatan kecil di tahun 2017 demi kepuasan seksual.
Kasus ini pun sempat viral di media sosial dan dipublikasikan di International Journal of Surgery Case Reports.
Jurnal tersebut melaporkan, pria tersebut sudah mengimplan penisnya dengan sikat gigi selama enam tahun. Dia mengalami cedera penis saat mengalami hubungan seksual dengan posisi woman on top pada malam sebelumnya.
Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi alat vitalnya mengalami fraktur penis yang ditandai dengan bentuk penis melengkung, nyeri dan bengkak.
"Pria ini mengalami patah penis karena adanya implan berupa sikat gigi. Tidak ada cedera uretra yang ditemukan," tertulis dalam laporan tersebut.
Mengenal fraktur penis
Melansir laman Science Daily, fraktur penis atau penis "patah" merupakan kondisi trauma mendadak yang ditandai dengan pembengkokkan penis.
Meski penis tidak memiliki tulang, istilah "patah" itu merujuk pada kerusakan atau pecah pada jaringan tunica albuginea (lapisan silinder pada penis).
Jaringan ini pada umumnya dipenuhi darah saat pria terangsang hingga berubah ke dalam mode "tempur" alias ereksi.
Fraktur penis sebetulnya kondisi langka, tapi bisa berdampak serius karena efeknya bisa memengaruhi fungsi reproduksi hingga seksual pria.
Ada pun beberapa risiko yang bisa menyebabkan penis patah. Di antaranya aktivitas seksual yang terlalu ekstrem, masturbasi, cedera penis akibat aktivitas tertentu hingga kebiasaan membengkokkan penis secara paksa.
Sampai saat ini, pengobatan atau cara mengatasi penis patah hanya dapat diatasi dengan prosedur operasi.
Dokter terkait akan memperbaiki jaringan penis yang rusak dan melakukan tindakan rekonstruksi bentuk, fungsi hingga strukturnya.
Berdasarkan laporan jurnal tersebut, selama operasi, pria asal Jawa Timur itu kehilangan darah 100-150 cc dan melakukan operasi selama beberapa jam.
Pasien dipulangkan tiga hari setelah operasi dan pemulihan pasca operasi dan berjalan tanpa komplikasi.