Dukungan untuk Sudirman di Tengah Prahara PPP
Jakarta, era.id - Sudirman Said dapat tambahan amunisi baru maju di Pilgub Jawa Tengah. Deklarasi dukungan datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz.
Deklarasi dukungan untuk bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini dilakukan di sela-sela agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) bertajuk "Mengawal Tegaknya Keadilan untuk Satu PPP" di Gedung Priamanaya di Jalan Talang Nomor 3, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
"Suara beliau adalah suara PPP, suara PPP adalah suara beliau, suara umat adalah suara beliau, dan suara beliau adalah suara umat," kata Djan.
Sudirman jelas senang dengan dukungan dari kubu Djan. PPP berani melakukan manuver politik meski terus dirongrong masalah dualisme kepemimpinan internal.
Ada dua dokumen politik yang Sudirman teken. Yang pertama adalah komitmen dukungan PPP kubu Djan, sedang dokumen kedua merupakan kontrak politik yang memuat sejumlah klausul penting terkait keberlangsungan masa baktinya jika terpilih sebagai gubernur.
"Dokumen pertama adalah surat dukungan dari PPP yang menyatakan secara resmi PPP memberikan dukungan untuk saya maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah," kata Sudirman.
"Intinya adalah bagaimana komitmen saya kalau terpilih jadi gubernur. Untuk memperhatikan masyarakat bawah terutama memperhatikan kalangan umat yang belum mendapatkan kesejahteraan dengan baik," tambah Sudirman.
Sudirman mulai menebar janji, untuk membuat program terkait sektor pendidikan religi, seperti perbaikan rumah ibadah, perbaikan pondok pesantren, hingga meningkatkan kesejahteraan dai dan pengurus masjid.
"Masalah hal ini sangat sesuai dengan saya terutama fokus meningkatkan kesejahteraan kalangan yang memang belum memperoleh kesejahteraan," terang Sudirman.
Deklarasi Dukungan Tanpa SK Kemenkum HAM
Dukungan ini tanpa disertai Surat keputusan (SK) kepengurusan partai dari Kementerian Hukum dan HAM. Namun Djan tak ambil pusing. Menurutnya, dukungan nyata dari masyarakat jauh lebih penting ketimbang persoalan administratif politik.
"Dukungan untuk calon tak membutuhkan SK. Beliau butuh dukungan riil dari masyarakat," tegas Djan.
Senada dengan Djan, Sudirman memandang dukungan masyarakat merupakan faktor terpenting dalam pencalonannya. "Dukungan itu kan macam-macam ya. Dukungan legal itu memang perlu untuk kursi yang cukup untuk mendaftar. Tapi bagaimana pun ini punya dukungan masyarakat di Jawa Tengah," terang Sudirman.
"Dukungan suara, dukungan umat islam yang memang menjadi anggota atau simpatisan PPP," tambah Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman berharap dirinya dapat merangkul sebanyak mungkin warna yang ada dalam dinamika PPP, termasuk memperoleh dukungan secara resmi dari PPP kubu Romahurmuziy.
"Mudah-mudahan suatu ketika Mas Romi juga mendukung saya sehingga keduanya ketemu di jalan tengah," tutupnya. (Fitira/Yudhistira)
Deklarasi dukungan untuk bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini dilakukan di sela-sela agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) bertajuk "Mengawal Tegaknya Keadilan untuk Satu PPP" di Gedung Priamanaya di Jalan Talang Nomor 3, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
"Suara beliau adalah suara PPP, suara PPP adalah suara beliau, suara umat adalah suara beliau, dan suara beliau adalah suara umat," kata Djan.
Sudirman jelas senang dengan dukungan dari kubu Djan. PPP berani melakukan manuver politik meski terus dirongrong masalah dualisme kepemimpinan internal.
Ada dua dokumen politik yang Sudirman teken. Yang pertama adalah komitmen dukungan PPP kubu Djan, sedang dokumen kedua merupakan kontrak politik yang memuat sejumlah klausul penting terkait keberlangsungan masa baktinya jika terpilih sebagai gubernur.
"Dokumen pertama adalah surat dukungan dari PPP yang menyatakan secara resmi PPP memberikan dukungan untuk saya maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah," kata Sudirman.
"Intinya adalah bagaimana komitmen saya kalau terpilih jadi gubernur. Untuk memperhatikan masyarakat bawah terutama memperhatikan kalangan umat yang belum mendapatkan kesejahteraan dengan baik," tambah Sudirman.
Sudirman mulai menebar janji, untuk membuat program terkait sektor pendidikan religi, seperti perbaikan rumah ibadah, perbaikan pondok pesantren, hingga meningkatkan kesejahteraan dai dan pengurus masjid.
"Masalah hal ini sangat sesuai dengan saya terutama fokus meningkatkan kesejahteraan kalangan yang memang belum memperoleh kesejahteraan," terang Sudirman.
Deklarasi Dukungan Tanpa SK Kemenkum HAM
Dukungan ini tanpa disertai Surat keputusan (SK) kepengurusan partai dari Kementerian Hukum dan HAM. Namun Djan tak ambil pusing. Menurutnya, dukungan nyata dari masyarakat jauh lebih penting ketimbang persoalan administratif politik.
"Dukungan untuk calon tak membutuhkan SK. Beliau butuh dukungan riil dari masyarakat," tegas Djan.
Senada dengan Djan, Sudirman memandang dukungan masyarakat merupakan faktor terpenting dalam pencalonannya. "Dukungan itu kan macam-macam ya. Dukungan legal itu memang perlu untuk kursi yang cukup untuk mendaftar. Tapi bagaimana pun ini punya dukungan masyarakat di Jawa Tengah," terang Sudirman.
"Dukungan suara, dukungan umat islam yang memang menjadi anggota atau simpatisan PPP," tambah Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman berharap dirinya dapat merangkul sebanyak mungkin warna yang ada dalam dinamika PPP, termasuk memperoleh dukungan secara resmi dari PPP kubu Romahurmuziy.
"Mudah-mudahan suatu ketika Mas Romi juga mendukung saya sehingga keduanya ketemu di jalan tengah," tutupnya. (Fitira/Yudhistira)