Transaksi Contactless di Indonesia Masih Rendah, Ini Alasannya
ERA.id - Contactless adalah salah satu fitur unggulan pada kartu kredit. Transaksi contactless memudahkan konsumen untuk melakukan pembelanjaan harian secara mudah cepat dan aman dengan sekedar menempelkan kartu atau alat, tanpa harus menggunakan PIN atau tanda-tangan (transaksi contactless).
Sayangnya, pembayaran menggunakan contactless di Indonesia masih rendah. Riko Abdurrahman, President Director Visa mengatakan metode contactless di Tanah Air sudah berkembang, tetapi ada tantangannya.
Riko Abdurrahman mengatakan masih banyak orang yang tidak percaya dengan fitur contacless di kartu kredit. Umumnya, masih banyak orang yang membayar pakai cash atau debit card.
"Mereka tidak percaya teknologi/keamanan dan nggak dipakai. Padahal, utamanya menjaga ekosistem. Keamanan kita memakai cyber security," ujar Riko, saat ditemui di Jl. Kebon Sirih, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (19/3/2024).
Selain itu, ia menyebutkan bahwa pembayaran contactless masih dalam tahap proses.
"Memang perlu proses. Pertama, dibutuhkan kartu kredit contactless. Kedua, terminal. Yang tadinya nggak terima terminal, kini harus terima terminal," jelasnya.
"80% merchant terima terminal, terutama supermarket, pom bensin, coffe shop. Kartu nggak kendala bisa contactless, ini ada 17 juta kartu kredit. Tapi yang bermasalah adalah debitcard dan ratusan juta ganti contactless," lanjutnya.
Selain itu, Riko Abdurrahman mengatakan kasir masih ada yang belum memahami contactless. Maka dari itu, setiap kasir harus mendapatkan edukasi tentang contactless.
"Edukasi kasir tentang kartu contactless. Banyak kasir bilang nggak bisa (pembayaran contactless), kalau diajarin jadi bisa. Perlu proses memang." lanjutnya.