Rupiah Menguat Tipis, Dolar AS Rp14.749
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (15/11/2018) pukul 09.20 WIB, mata uang Paman Sam dibuka pada level Rp14.749 dan begerak menguat pada kisaran Rp14.785. Secara kasat mata, rupiah hanya menguat 0,07 persen dibandingkan posisi pedagangan sebelumnya.
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 8,67 persen. Di sisi lain, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih menjual dolar AS di atas Rp14.700.
Seperti Bank BCA yang menjual dolar AS pagi ini pada kisaran Rp14.780, sekitar pukul 09.40 WIB. Sedangkan harga jual tertinggi dicatat Bank Mandiri Rp14.800 per dolar AS.
Analisa dan Prediksi
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan situasi eksternal dari perang dagang Amerika Serikat dengan China mulai mereda dan menjadi faktor penopang bagi mata uang rupiah. Hal ini pula yang membuat perekonomian negara berkembang stabil.
"Permintaan terhadap aset denominasi rupiah menjadi meningkat sehingga berimbas pada penguatan kurs rupiah," kata Rully seperti dikutip Antara.
Menurut dia, salah satu yang menjadi perhatian pelaku pasar yakni cadangan devisa periode Oktober yang meningkat serta pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga di atas level 5 persen.
"Meski masih dibayangi sentimen dari defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 yang melebar, diharapkan sentimen pertumbuhan ekonomi nasional dapat mengimbangi," jelas Rully.
Ia memproyeksikan, tren apresiasi rupiah terhadap dolar AS akan berlangsung hingga pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember 2018 mendatang.
"Pelaku pasar akan mencermati kebijakan the Fed mengenai suku bunga acuannya," imbuhnya.