Vincent Raditya Idap Flu Singapura Sampai Bernanah, Apa Penyebab dan Gejalanya?

ERA.id - Kapten Vincent Raditya mengabarkan kondisinya yang mengidap flu Singapura. Bahkan, kondisinya ini membuatnya harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Selain demam, bentol-bentol di seluruh kepalanya sampai mengeluarkan nanah.

Walau sudah dua kali mengalami Covid-19 dengan varian Delta dan Omicron, tetapi penyakit baru dialami Vincent Raditya membawa penderitaan luar biasa. Vincent Raditya mengaku mengalami demam tinggi selama 3 hari. Seluruh tubuhnya nyeri dan lemas. 

"Baru kali ini ngalamin sakit yang lebih sengsara dari covid. Saya kena covid 2x delta dan omnicron," tulisnya, dikutip dari unggahan akun Instagram @vincentraditya.

"Awal kena demam tinggi selama 3 hari, badan semua lemas seperti terimpa benda besar dan leher sakit. Setelah demam itu langsung di seluruh kepala muncul banyak sekali bentol-bentol," lanjutnya.

Vincent Raditya mengaku muncul beruntusan di bagian kaki, tangan dan mulut. Ia merasa sangat lemas, sehingga tidak ada rasa nafsu makan.

"Tapi kebanyakan mereka bruntusan di depan kaki dan tangan dan mulut. Nantinya lemas, nggak nafsu makan, tangan dan kaki seperti ada paku payungnya jd nginjak juga sakit, megang juga sakit. Di mulut nelen juga sakit, lidah pada sariawan, makan pun sulit. Jadi, guys stay safe buat semuanya." lanjutnya.

Dilansir dari laman EMC Healthcare, flu Singapura merupakan sebuah penyakit akibat infeksi yang sangat menular. Penyakit ini termasuk dengan golongan penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, Mouth and Foot Disease (HMFD). 

Flu Singapura lebih sering menyerang anak-anak, terutama anak di bawah usia 10 tahun. Bahkan sering terjadi pada anak di bawah 5 tahun. Penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa walaupun terbilang jarang.

Gejala Flu Singapura pada umumnya diawali dengan demam 1-3 hari dan dengan munculnya lepuhan atau luka pada mulut serta ruam di tangan dan kaki. Dalam beberapa kasus, luka-luka tersebut juga muncul di siku tangan, bokong, lutut dan lipat paha. Umumnya, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Penyebab

Flu Singapura disebabkan oleh Strain Oxsackievirus jenis A16. Coxsackievirus adalah bagian dari kelompok virus yang disebut dengan Enterovirus. Virus jenis ini menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain.

Virus akan mulai menyerang mulut, sekitar amandel dan masuk ke dalam sistem pencernaan. Pada akhirnya, virus ini akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Flu Singapura dapat menyebar ke orang lain melalui berbagai cara berikut ini:

- Cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin.

- Air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.

- Cairan yang berasal dari luka melepuh.

- Benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran (tinja) pengidap.

Gejala 

Saat terserang virus Flu Singapura, tubuh dapat menimbulkan beberapa gejala sebagai berikut:

- Demam tinggi dan sakit tenggorokan.

- Nafsu makan hilang.

- Ada luka seperti lepuhan pada lidah, gusi, dan bagian dalam pipi.

- Terdapat ruam merah.

- Bayi dan balita mudah marah.

- Sakit perut.

Pengobatan

Flu Singapura bisa sembuh dalam kurun waktu kurang dari satu minggu atau lebih dari satu minggu tanpa penanganan di rumah sakit, cukup perawatan dengan pengobatan sesuai gejala yang muncul (Symtomatic) di rumah saja. 

Sebab, flu Singapura ini disebabkan oleh virus, maka dalam pengobatan Flu Singapura ini tidak perlu mengonsumsi antibiotik untuk meredakannya. Adapun penanganan yang dapat dilakukan selama di rumah adalah:

- Pemberian obat penurun demam dapat dilakukan untuk meredakan gejala demam. Namun, jangan sembarangan memberikan obat penurun demam, karena sebagian obat tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak. Kecuali jika telah diresepkan oleh dokter.

- Istirahat secukupnya dan perbanyak minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.

- Hindari makanan atau minuman asam dan pedas, untuk menghindari rasa perih pada luka.