Alami Kerugian Triliunan, Everton Terancam Degradasi
ERA.id - Everton mencatat kerugian sebesar 89,1 juta pound atau sekitar Rp1,7 triliun untuk musim 2022-2023. Kerugian ini hampir dua kali lipat dari angka di tahun sebelumnya.
Dalam laporan CNA, Everton mengaitkan sebagian kerugian itu dengan penangguhan semua perjanjian sponsorship komersial dengan perusahan Ruasia USM Holdings, MeganFon dan Yota setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Catatan kerugian ini menandakan enam tahun berurut-turut bagi klub Merseyside itu. Pada periode 2021-2022, klub mencatat kerugian sebesar 44,7 juta pound (Rp897 miliar), dengan kerugian mereka selama tiga musim terakhir berjumlah hanya di bawah 255 juta pound atau Rp5 triliun.
Menurut pedoman Liga Premier, klub berisiko melanggar PSR jika mereka mengalami kerugian lebih dari 105 juta pound (Rp2 triliun) selama tiga musim, atau 35 juta pound (Rp702 miliar) per tahun.
Everton dikurangi 10 poin pada bulan November karena pelanggaran PSR terkait musim 2020-21, meskipun penaltinya dikurangi menjadi enam poin setelah mengajukan banding.
Klub tersebut didakwa sekali lagi pada bulan Januari atas pelanggaran PSR dalam catatan keuangan mereka untuk periode yang dimulai pada 2019-2020 dan berakhir pada 2022-23, dengan sidang atas tuduhan tersebut berlangsung minggu lalu.
Everton, yang bermain di liga papan atas setiap musim sejak 1954-55, nyaris menghindari degradasi pada musim 2022-23 dengan kemenangan di hari terakhir atas Bournemouth.
Mereka saat ini berada di urutan ke-16 dengan 25 poin, tiga poin di atas zona degradasi, dan selanjutnya bertandang ke Newcastle United pada Selasa.
Everton juga sedang dalam pembicaraan pengambilalihan yang berlarut-larut dengan dana investasi AS 777 Partners dan berencana pindah ke stadion baru mereka menjelang musim 2025-26.