Kunjungan ke Asia Timur, Prabowo Kenalkan Strategi Diplomasi
ERA.id - Kunjungan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto ke China dan Jepang baru-baru ini menyiratkan upayanya untuk memperkenalkan kebijakan politik luar negeri dalam masa kepemimpinannya mendatang.
Demikian menurut Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal di Jakarta, Jumat, seperti dikutip Antara.
Dino mengatakan, keputusan Prabowo melaksanakan kunjungan ke luar negeri sebagai presiden terpilih selang beberapa pekan setelah dinyatakan memenangi Pemilu Presiden 2024 menunjukkan keinginannya untuk segera terlibat dalam politik luar negeri begitu dilantik.
“Prabowo sebagai presiden nanti tampaknya akan jauh lebih berminat untuk sejak awal menjadi pemain di kancah internasional,” demikian kata Dino melalui pernyataannya yang dipantau secara daring di Jakarta.
Hal tersebut akan sedikit berbeda dengan Presiden Joko Widodo yang dalam lima tahun pertama kepemimpinannya cenderung tidak terlalu berfokus pada urusan politik luar negeri.
Ia mengatakan, kunjungan Prabowo tersebut juga menunjukkan niatnya membuat wajah baru politik luar negeri Indonesia yang dalam 9 tahun terakhir cenderung tidak banyak bergerak dalam aspek geo-politik dan sarat politik transaksional, reaktif, dan banyak mengandalkan “diplomasi optik” yang menjamin popularitas di media sosial.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu mengatakan, meski berkomitmen tetap mengusung politik luar negeri bebas aktif, Prabowo akan merintis strategi hubungan internasionalnya sendiri.
“Ini sesuai dengan sejarah Indonesia modern di mana tidak pernah ada presiden yang hanya sepenuhnya melanjutkan kebijakan politik luar negeri pendahulunya. Selalu ada yang baru dan selalu ada variasi,” ucapnya.
Salah satu kebijakan politik luar negeri Prabowo yang terlihat dalam kunjungannya ke Asia Timur tersebut adalah bahwa ia akan mengusahakan jalan tengah, khususnya dalam menghadapi rivalitas antara China dan Jepang.
Melalui kunjungan ini, Prabowo berupaya menggarisbawahi, Ia akan bermain secara seimbang di dua lini yang saling bersaing, ucap Dino.
Meski demikian, kebijakan politik luar negeri konkret Prabowo Subianto baru akan dapat diketahui jelas setelah pelantikannya sebagai presiden Oktober mendatang.