Ribuan Penggemar Kena Tipu Penjualan Tiket Konser Taylor Swift di Inggris
ERA.id - Penggemar Taylor Swift menjadi korban penipuan tiket konser sang penyanyi yang akan digelar di Inggris Juni 2024 mendatang. Tercatat sebanyak tiga ribu penggemar mengalami penipuan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Lloyds Bank, selaku bank di Inggris, dilansir dari Page Six. Disebutkan penipuan yang dialami penggemar Taylor Swift ini sudah terjadi Juli 2023 lalu, sejak tiket resmi dijual.
Total kerugian dari penipuan ini diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta poundsterling atau sekitar Rp20,1 miliar. Rata-rata kerugian yang dialami setiap korban sekitar 332 poundsterling atau setara dengan Rp6,7 juta.
Namun, ada juga penggemar yang mengalami kerugian lebih dari rata-rata, yakni sekitar 1.000 poundsterling atau sekira Rp20 juta.
Lloyds Bank mengatakan, sebagian besar kasus penipuan penjualan tiket konser Taylor Swift di Inggris berasal dari iklan atau unggahan palsu di Facebook. Pada penipu membuat grup tidak resmi di platform tersebut, yang memiliki puluhan ribu anggota di dalamnya.
Grup tersebut dibentuk sebagi perantara penjualan dan pembelian tiket konser The Eras Tour. Penipu menawarkan harga tiket dengan diskon dan akses masuk ke tanggal konser yang penjualan tiketnya sudah habis terjual.
Para pembeli yang berminat akan diminta membayarkan uang muka lebih dahulu. Namun, usai menerima uang muka, penipu langsung menghilang dan tidak bisa dihubungi.
Pihak Bank Llyods mengingatkan agar lebih waspada pada penjualan tiket melalui media sosial. Mereka juga menyarankan agar penggemar membeli tiket melalui situs resmi promotor konser Taylor Swift.
“Beli langsung di platform resmi dan memiliki reputasi baik adalah satu-satunya cara untuk menjamin Anda membayar tiket yang asli. Namun, selalu bayar pakai debit atau kredit untuk perlindungan terbaik,” kata Liz Zieglar, direktur pencegahan penipuan Lloyds Bank.
Sementara itu, rangkaian tur konser Taylor Swift di Inggris akan dimulai awal Juni 2024. Ia pertama mengunjungi Ediburgh pada 7 Juni dengan tiga hari konser, dan mengakhiri di London pada 21-23 Juni.