Pj Gubernur Sulsel dan Kapolda Buat Kompleks Makam Raja Gowa Tak Lagi Kusam Seperti Dulu
ERA.id - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, menyampaikan Kawasan Makam Raja Gowa berpotensi menjadi tempat wisata sekaligus menjadi pengikat secara kultural dan kebanggaan bagi warga Sulawesi Selatan.
"Ini bisa menjadi potensi bagi daerah untuk menjadi tempat wisata, sekaligus jadi pengikat kita secara kultural, bangga menjadi warga Sulawesi Selatan," kata Bahtiar saat peresmian revitalisasi kompleks Makam Karaeng Pattingalloang dan Arung Palakka di Jalan Bonto Biraeng, Kabupaten Gowa, Rabu kemarin.
Bahtiar dalam kesempatan tersebut juga menyebutkan Kapolda Sulsel menjadi teladan dengan pemahamannya yang luar biasa. Termasuk para pemimpin terdahulu yang harus dihargai.
Upaya revitalisasi makam ini menjadi teladan dan inspirasi bagi pemimpin di Sulsel untuk mengambil contoh positif dan memberikan penghargaan ke tempat seperti ini.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolda atas nama masyarakat Sulsel atas inisiatif dan kedermawanannya untuk membangun (merevitisasi) kawasan ini," ucapnya.
Sementara Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menjelaskan, ceritanya pada saat awal tiba di Sulsel setelah mendapat amanah sebagai Kapolda, ia kemudian berziarah.
Di Gowa ini ada tiga situs makam yang menurutnya sudah menjadi cagar budaya, yaitu Makam Sultan Hasanuddin, Makam Syekh Yusuf, Makam Arung Pallaka, dan Makam Karaeng Pattingalloang.
"Pada saat saya mengunjungi tiga situs itu, saya melihat ada hal-hal yang belum dilakukan di lokasi ini. Jadi situs Makam Sultan Hasanuddin dan Makam Syekh Yusuf itu lebih terawat," ujarnya.
"Tiba di sini saya lalu mencoba diskusi dengan beberapa pihak dan saya putuskan untuk dilakukan revitalisasi. Kita membahas, termasuk dengan Bapak Pj Gubernur," cakapnya.
Menurutnya, perlu direvitalisasi agar generasi penerus bangsa tertarik untuk datang, sekaligus mempelajari bangsanya.
"Bahwa Bangsa Bugis-Makassar ini telah ada beberapa abad lalu dan sudah menjelajah dunia, termasuk masuknya Islam. Ini bisa menjadi catatan sejarah sendiri, sehingga bisa menjadi spot wisata, juga wisata religi," jelasnya.
Kondisi makam yang sebelumnya terkesan kusam dan kurang terawat kini telah diperbaiki. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pengecatan luar dan dalam makam, pembuatan papan nama, pembangunan pendopo/balai istirahat, dan pengecatan pagar tembok keliling.
Saat ini, makam tampak bersih dan asri. Kubah makam yang sebelumnya kusam, kini telah dicat putih dengan aksen merah dan emas, mencerminkan nuansa merah putih dan kesan religi yang kental.
Kapolda menilai, Arung Pallaka adalah penghormatan yang layak bagi sosok raja yang lahir pada 15 September 1634 dan wafat pada 6 April 1696.
Sedangkan, Karaeng Pattingalloang adalah tokoh intelektual terkemuka dari Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan, yang dikenal karena minatnya yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan barat pada masanya.
Pattingalloang fasih dalam beberapa bahasa, termasuk Spanyol, Latin, dan Portugis. Ia juga mendirikan perpustakaan pribadi yang berisi berbagai buku Eropa, atlas, dan sebuah globe. Ia bahkan memesan teleskop dari Galileo Galilei.