Jangan Disepelekan, Ini 7 Dampak Diabetes pada Ibu Hamil
ERA.id - Gula darah tinggi atau diabetes bisa terjadi pada masa kehamilan. Kondisi ini bisa muncul bahkan pada ibu hamil yang tidak punya riwayat diabetes.
Diabetes pada ibu hamil ini dikenal juga sebagai diabetes gestasional. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berdampak buruk pada kehamilan, seperti gangguan pada janin, kelahiran prematur, bahkan hingga kematian pada bayi.
Tapi tidak perlu khawatir, diabetes gestasional lebih mudah ditangani dibandingkan diabetes biasa, dan bahkan bisa hilang setelah melahirkan.
Dampak diabetes pada ibu hamil
Sekilas, diabetes gestasional memang terlihat lebih ringan dari diabetes tipe 1 atau tipe 2. Kendati demikian, hal ini harus ditangani dengan serius.
Pasalnya, bila didiamkan naiknya kadar gula darah dapat menimbulkan masalah pada ibu hamil dan janin, yang meliputi:
1. Berat badan bayi terlalu berat saat lahir
Bukan hanya berpengaruh pada kadar gula darah ibu, diabetes pada ibu hamil juga dapat memengaruhi kadar gula darah janin. Tingginya kadar gula darah ini membuat bayi menjadi lebih besar hingga lebih dari 4000 gram.
Akibatnya beban ibu saat hamil semakin bertambah sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
2. Risiko kerusakan saraf
Bayi yang berukuran besar membuat bayi sulit keluar saat proses persalinan. Ditambah lagi adanya risiko bayi lahir dengan kerusakan saraf akibat tekanan yang berlebihan saat ibu mengejan.
Ini sebabnya dokter akan merekomendasikan operasi cesar ketika mendeteksi diabetes pada ibu hamil.
3. Bayi lahir prematur
Tingginya kadar gula dapat memicu kelahiran prematur atau mungkin dokter bisa merekomendasikan agar bayi segera dilahirkan karena ukurannya yang besar.
Sayangnya bayi yang lahir prematur seringkali memiliki organ-organ tubuh yang belum berkembang secara optimal.
4. Gangguan pernapasan pada bayi
Efek yang sering muncul dari kelahiran prematur adalah gangguan pernapasan pada bayi. Penyebabnya adalah organ paru-paru yang belum berkembang secara sempurna.
5. Hipoglikemia
Bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes tidak terkontrol berisiko mengalami kadar gula darah rendah atau hipoglikemia sesaat setelah dilahirkan. Dalam kasus berat, hipoglikemia bisa menyebabkan kejang pada bayi.
6. Anak berisiko obesitas dan diabetes tipe 2
Bila diabetes pada ibu hamil tidak ditangani, anak memiliki risiko mengalami obesitas atau mengidap diabetes tipe 2 di masa depan.
7. Bayi lahir mati (stillbirth)
Meski jarang terjadi, diabetes pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan mati.
Lebih lanjut, sampai saat ini belum diketahui apa penyebab dari diabetes gestasional. Namun dokter menduga ada beberapa faktor yang mungkin dapat memicunya. Seperti obesitas, jarang olahraga, riwayat prediabetes, diabetes gestasional di kehamilan sebelumnya, PCOS, tekanan darah tinggi hingga riwayat keluarga.
"Jika memiliki salah satu faktor risiko di atas, jangan ragu untuk memberitahu praktisi kesehatan. Hal ini akan membantu dokter membuat langkah antisipasi agar Anda dan janin tidak sehat," ujar dr. Hendrik Sutopo, M.BioMed Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSIA Grand Family dalam keterangannya.
Demi mencegah kondisi tersebut, diperlukan pemeriksaan gula darah pada minggu ke 24 sampai 28 kehamilan.