Jika Aku Vicky Prasetyo, Tak Akan Setting Kehidupanku

Jakarta, era.id - Angel Lelga digerebek Vicky Prasetyo. Google Trends dipenuhi dengan pencarian: Angel Lelga. Barangkali, ini bukti betapa kehidupan selebritas yang dibalut drama berlebay-lebay masih jadi menu favorit negeri ini. 

Entahlah, favorit sebagai sarana hiburan atau favorit sebagai bahan tertawaan. Intinya laku, ceunah. Meski dugaan bahwa hal tersebut adalah setting-an belaka amat kuat tercium.

Kami mewawancarai seorang narasumber yang sejak 2009 bergelut di dunia infotainment. Sebutlah namanya Jabrix. Kepada kami, Jabrix menceritakan bagaimana setting-menyetting macam ini sudah jadi hal yang amat lumrah di dunia hiburan nasional, kelas bawah khususnya. Dan melihat berbagai pola yang terjadi dalam penggerebekan Angel, Jabrix tanpa ragu bilang bahwa ini semua cuma setting-an belaka.

"Gue melihat ini setting-an, karena kenapa dia (Vicky) harus bawa awak media? Berarti ada peran media untuk bikin kayak gitu (setting-an)," kata Jabrix kepada kami, Senin (19/11/2018) siang tadi.

Mudah buat Jabrix menyimpulkan hal ini, meski enggak semudah membaca pikiran Vicky, soal apa alasan seleb 'multitalenta' ini melakukan drama sebegitu 'anu'. Tapi, sebagai orang yang mengikuti hubungan antara Vicky dan Angel, Jabrix coba menganalisa. Menurutnya, setting-an ini sengaja dibuat Vicky untuk memutar balik persepsi yang selama ini bergulir, keretakan rumah tangga keduanya lebih banyak disebabkan oleh Vicky.

"Selama ini orang tahunya yang salah ini dari pihak si Vicky nya. Mungkin karena dia enggak suka dengan tuduhan-tuduhan itu, dia panggil beberapa teman, media infotainment khususnya, buat ngegerebek si Angel itu. Selain untuk mengelak dari tuduhan Angel, dia juga ingin membuktikan bahwa selama ini yang salah adalah Angel," tutur Jabrix.

Vicky sendiri menjelaskan alasan ia berani menggerebek rumah Angel Lelga. Hingga saat ini, Vicky masih merasa dirinya adalah suami Angel yang sah secara agama dan negara.

"Ini buku nikah masih ada di saya. Menandakan kalau saya ini suami sah baik secara agama atau negara," kata Vicky yang mengaku masih ingin mempertahankan rumah tangganya.

Biasa terjadi

Jabrix menggambarkan pada kami betapa setting-menyetting macam ini sebenarnya sangat biasa terjadi di dalam dunia hiburan kelas bawah. Bukan tanpa alasan, sebab setting-an macam ini terbukti ampuh dongkrak popularitas para seleb, baik mereka yang baru menjajaki karir atau mereka yang sedang dalam keredupan karier. Bermodal kontroversi dan sensasi, mereka bertaruh.

Contoh paling menggelitik adalah kasus Eyang Subur dan Adi Bing Slamet, yang belakangan melibatkan orang enggak dikenal bernama Arya Wiguna. Dan tetiba saja Arya Wiguna jadi penyanyi dan kemudian redup tanpa perlu menunggu lagunya didengar banyak orang sampai bosan. Dalam kasus Eyang Subur, Adi Bing Slamet, dan Arya Wiguna ini, Jabrix ternyata mengaku ikut ambil bagian.

Keterlibatan Jabrix dalam drama ini bermula dari pertemuannya dengan Ramdan Alamsyah, seorang pengacara yang setia berdiri di sebelah Eyang Subur selama drama ini bergulir. Saat itu, Ramdan yang telah kongkalikong dengan Eyang Subur meminta Jabrix membantunya mem-blow up sebuah skenario yang telah ia persiapkan.

"Si Ramdan itu awalnya. Karena rumah dia berdekatan dengan rumah Eyang Subur, dan si Ramdan sering melihat rumah eyang subur sering didatangi oleh artis-artis. Akhirnya Ramdan usul untuk membuat sesuatu dengan Eyang Subur. Di-ok-in sama eyang subur," tutur Jabrix.

Menurut Jabrix, sebelum murid-murid Eyang Subur --yang dikenal sebagai guru spiritual-- bermunculan, Ramdan sudah melihat potensi bahwa Eyang Subur bakal 'diserang' oleh murid-muridnya. Nah, potensi itulah yang dilihat Ramdan sebagai peluang untuk mendongkrak ketenaran tiap-tiap pihak yang terlibat. Mulai dari Eyang Subur yang waktu itu tengah menggarap proyek film, hingga Ramdan sendiri yang memang begitu setia mendampingi Eyang Subur sebagai pengacara.

"Nah jadi mereka pengin karir mereka naek dan film Eyang Subur juga naek," tutur Jabrix.

Konsekuensi

Andai boleh memberi wejangan kepada Vicky, kami ingin bilang bahwa kebiasaan semacam ini enggak baik juga buat dia. Selain berpotensi jadi bahan tertawaan paling renyah, kelakuan semacam ini juga bisa menjebloskan dirinya ke dalam penjara, lho. Kami mengonfirmasi potensi bahaya ini kepada Levy Abubakar, peneliti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Menurut Levy, memang agak sulit menyebut setting-an ala Vicky ini sebagai hoaks atau bukan. Yang jelas, masyarakat harus pintar dan mengedukasi diri bahwa ada dugaan soal setting-an amat mungkin terjadi dalam kasus Vicky, meski belum tentu memenuhi standar sebuah hoaks. Alasannya, tentu saja karena belum ada bukti yang menegaskan bahwa yang dilakukan Vicky adalah setting-an.

"Menurut kami, kalau kasus selebriti enggak masuk hoaks. Apalagi (tujuannya) soal popularitas. Bukan (hoaks) karena enggak ada tuduhan ke masyarakat, mirip sama acara reality show 'Katakan Putus' atau acara-acara yang dibuat Uya Kuya," tutur Levy lewat pesan singkat.

Tapi, andai ini semua terbukti setting-an, Vicky tentu harus berhati-hati, apalagi kasus ini sudah diperpanjang ke ranah hukum, di mana ada laporan tentang perzinaan. Logika hukumnya, andai laporan perzinaan itu palsu, Vicky terancam dipidana dengan tuduhan pembuatan laporan palsu. Selain itu, andai perzinaan terbukti enggak pernah terjadi, Angel dapat melaporkan Vicky dengan tuduhan pencemaran nama baik.

"Namanya mereka sendiri tersangkanya kalau terbukti setting-an. Mereka bikin laporan palsu ... Yang bahaya lagi, kalau (Vicky) terbukti bikin setting-an, bisa saja tuh Angel Lelga ngelaporin atas nama dugaan pencemaran nama baik," kata Levy.