Aksi Demo Pro-Palestina Meluas ke Kampus di AS, Polisi Tangkap Ratusan Orang
ERA.id - Polisi menangkap ratusan orang yang terlibat dalam aksi demo pro-Palestina di sejumlah universitas Amerika Serikat, termasuk Universitas New York (NYU) di Manhattan dan Universitas Yale di Connecticut. Penangkapan ini dilakukan setelah Universitas Colombia membatalkan kelas tatap muka sebagai tanggapan atas pengunjuk rasa.
Menurut laporan Reuters, tindakan keras yang dilakukan oleh polisi ini terjadi setelah Universitas Colombia membatalkan kelas tatap muka, Senin (22/4/2024). Bukan hanya itu saja, para pengunjuk rasa juga mendirikan tenda di dalam kampus di New York City pekan lalu.
Para pendemo memblokir akses lalu lintas di sekitar kampus Yale di New Haven, Connecticut. Dari aksi tersebut, polisi menangkan lebih dari 45 pengunjuk rasa.
Sementara itu di New York, polisi bergerak ke arah kerumunan NYU tak lama setelah ratusan demonstran berjam-jam mengabaikan peringatan kampus soal konsekuensi bila tidak meninggalkan alun-alun tempat mereka berkumpul.
Dalam video yang beredar di media sosial, menunjukkan polisi membongkar tenda-tenda di perkemahan pengunjuk rasa.
Seorang juru bicara kepolisian New York (NYPD) mengatakan penangkapan dilakukan setelah universitas meminta polisi untuk menegakkan pelanggaran masuk tanpa izin. Menurut catatan NYPD, 133 pengunjuk rasa diamankan oleh petugas, namun dibebaskan dengan syarat.
Protes di Yale, Columbia, NYU dan kampus-kampus universitas lainnya di seluruh Amerika dimulai sebagai respons terhadap meningkatnya konflik Israel-Palestina.
Dalam email kepada staf dan mahasiswa Columbia pada hari Senin, Presiden Columbia Nemat Minouche Shafik mengatakan universitas tersebut membatalkan kelas tatap muka dan beralih ke pengajaran online untuk “meredakan dendam dan memberi kita semua kesempatan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.”
Pekan lalu, Shafik meminta Kepolisian New York untuk membersihkan tenda yang didirikan pengunjuk rasa di halaman utama Columbia untuk menuntut divestasi sekolah dari investasi terkait Israel, sebuah tindakan tidak biasa yang dikutuk oleh beberapa fakultas.
Pihak sekolah mengatakan perkemahan itu melanggar peraturan. Sementara itu, polisi menangkap lebih dari 100 mahasiswa dari Columbia pada hari Kamis atas tuduhan masuk tanpa izin.
Columbia dan Barnard College yang berafiliasi telah memberhentikan puluhan mahasiswa yang terlibat dalam protes tersebut.
"Ketegangan ini telah dieksploitasi dan diperkuat oleh individu-individu yang tidak berafiliasi dengan Columbia yang datang ke kampus untuk menjalankan agenda mereka sendiri,” kata Shafik.
Para pengunjuk rasa mahasiswa menghabiskan beberapa malam dengan tidur di halaman terbuka, dan sejak itu mereka kembali mendirikan tenda.
Para pelajar telah menyelenggarakan salat Muslim dan Yahudi di perkemahan tersebut, dan beberapa telah memberikan pidato yang mengecam Israel dan Zionisme serta memuji perlawanan bersenjata Palestina.
Lebih dari 100 staf pengajar di Columbia bergabung dengan mahasiswanya pada hari Senin dalam solidaritas di perkemahan tersebut, di mana seder luar ruangan direncanakan untuk menandai hari pertama hari raya Paskah Yahudi.