Risiko Operasi Memperbesar Alat Vital Pria yang Harus Diketahui
ERA.id - Salah satu hal yang sering membuat pria tidak percaya diri adalah ukuran alat vital. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang memutuskan untuk memperbesar alat vitalnya. Sebenarnya, apakah ada risiko operasi memperbesar alat vital pria?
Mempunyai ukuran penis besar merupakan kebanggaan bagi sebagian pria. Tak heran banyak pria berlomba-lomba untuk memperbesar penis mereka. Namun, memperbesar penis ternyata memiliki sejumlah risiko.
Mengutip dari Healthline, dr. Razvan Vasilas, seorang pemilik klinik pembesaran penis di kawasan Marylebone, London, Inggris, menyebutkan filler penis bertujuan untuk menambah ukuran penis.
Ia juga mengatakan, sebenarnya ukuran penis seorang pria tidak menjadi penentu dari kualitas hubungan seksual. Dengan kata lain, ukuran penis yang kecil tidak menjadi penyebab hubungan seksual yang tidak berkualitas.
Memperbesar Penis dengan Obat, Berbahayakah?
Memang tidak sedikit orang yang merasa tidak puas dengan kondisi dan ukuran penisnya. Banyak cara yang akan ditempuh seseorang untuk mempunyai ukuran penis yang lebih besar. Apalagi penjualan produk yang menjanjikan ukuran penis yang lebih besar seperti pil dan lotion pada saat ini sudah ditawarkan secara bebas di internet.
Pil dan lotion untuk memperbesar penis yang sudah diperjualbelikan di pasaran pada umumnya mengandung vitamin, mineral, herbal atau hormon yang mengklaim bisa memperbesar penis.
Namun, tidak ada satupun produk tersebut yang terbukti mampu memperbesar penis secara ilmiah. Sebaliknya, beberapa produk justru terbukti berbahaya. Selain pil dan lotion, vacum pump juga diyakini dapat menambah ukuran penis.
Cara kerja dari pompa tersebut yaitu dengan mengalirkan darah ke penis dan menjadikannya bengkak, teknik ini digunakan untuk terapi disfungsi ereksi. Dalam jangka panjang, penggunaan alat ini justru akan menyebabkan kerusakan jaringan elastis pada penis.
Risiko Operasi Memperbesar Alat Vital Pria
Walaupun kerap berhasil menambah ukuran penis pada laki-laki, ternyata melakukan operasi pada penis akan menimbulkan sejumlah efek samping. Operasi bedah berisiko menjadikan penis bengkok dan asimetris. Efek samping operasi pemanjangan yang terjadi dapat berupa infeksi, sensitivitas berkurang, kerusakan saraf, dan kesulitan ereksi.
Beberapa penelitian dilakukan pada sejumlah pria yang memutuskan untuk menjalani operasi pembesaran penis. Dari sebanyak 42 pria yang sudah menjalani operasi penis, hanya sejumlah 35% dari mereka yang mengaku puas dengan hasilnya.
Anda juga perlu memahami berbagai komplikasi yang mungkin terjadi setelah menjalani prosedur. Beberapa komplikasi dalam jangka pendek yang terjadi dapat berupa:
- Infeksi.
- Eritema.
- Edema.
- Hipersensitivitas.
- Kerusakan pada penis.
Komplikasi ini akan terjadi setelah beberapa hari atau minggu setelah Anda mendapatkan prosedur pembesaran penis. Selain itu, komplikasi juga dapat terjadi dari reaksi dermatologi yang ringan hingga kerusakan yang parah yang terjadi pada jaringan ereksi.
Sebenarnya, hal paling sederhana yang harus Anda lakukan untuk membuat hubungan seksual dengan pasangan Anda lebih berkualitas yaitu dengan memahami dan mengerti keinginan, kebutuhan dan hasrat seksual dari pasangan Anda.
Namun, jika Anda masih tetap ingin memperbesar penis, hendaknya pilihlah cara yang alami dengan menjaga berat badan dan berolahraga. Olahraga berfungsi untuk mengikis lemak pada perut. Sebab, penis yang kecil juga bisa dikarenakan adanya tumpukan lemak pada perut.
Itulah ulasan tentang risiko operasi memperbesar alat vital pria yang harus diketahui, semoga informasi ini bermanfaat.