Pemerintah Bakal Rombak Kurikulum SMK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kuncinya ada dua, yang pertama, perbaikan sistem pendidikan, terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
Ia menyebutkan, dalam 4 tahun terakhir ini pemerintah telah memulai langkah-langkah perombakan dan perbaikan di dalam sistem pendidikan vokasi kita. Namun diakui Jokowi, jika langkah itu belum secara full melakukan perombakan besar-besaran.
"Perombakan yang kita lakukan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) baik dalam kurikulum maupun penataan kompetensi terutama untuk guru-guru, saya melihat juga sudah dimulai," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip laman setkab.go.id, Rabu (21/11/2018).
"Tetapi sekali lagi ini memerlukan sebuah perombakan yang besar, dan kita minta mulai tahun depan betul-betul dilakukan secara besar-besaran," tegas Jokowi
Presiden Jokowi memimpin Ratas tentang Pembangunan SDM, di Istana Kepresidenan Bogor.
Kemudian yang kedua, menurut Jokowi, adalah peningkatan keterampilan pencari kerja dan juga pekerja melalui pelatihan vokasi dan program sertifikasi. Presiden meminta tahun depan juga dilakukan besar-besaran mengenai ini.
"Saya melihat misalnya di Kementerian PUPR, program sertifikasi untuk para pekerja, saya melihat juga sesuatu yang sangat bagus, tetapi memang jumlahnya masih kecil," terang Jokowi.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, program sertifikasi ini perlu melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan termasuk melibatkan pesantren-pesantren, sehingga diharapkan para santri bukan hanya mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan agama tetapi juga bekal keterampilan.