Imbas Pilot Mabuk, Japan Airlines Batalkan Penerbangan ke Tokyo
ERA.id - Penerbangan Japan Airlines dari Dallas ke Tokyo dibatalkan setelah seorang kapten mabuk di bar hotel dan menerima peringatan dari polisi.
Surat kabar Mainichi, yang mengutip pernyataan Japan Airlines, melaporkan bahwa kapten tersebut makan malam di Dallas pekan lalu bersama anggota kru lainnya. Menurut outlet tersebut, pihak maskapai mengatakan dia kemudian terus minum sepanjang malam di lounge hotel tempat kru menginap dan dilanjutkan di kamar hotelnya.
"Sekitar pukul 02.00 Selasa pekan lalu, seorang pegawai hotel meminta kelompok tersebut untuk diam, namun perilaku pilot yang tidak tertib memicu panggilan ke polisi," demikian laporan surat kabar Mainichi, Selasa (30/4/2024).
Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh pihak maskapai, polisi menginterogasi pria tersebut dan memperingatkannya agar tidak menimbulkan masalah lebih lanjut.
Surat kabar tersebut mengatakan keputusan maskapai untuk membatalkan penerbangan tersebut berasal dari kebutuhan untuk menilai kesehatan fisik dan mental kapten.
Japan Airlines mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan pilot pengganti tepat waktu untuk keberangkatan Rabu pagi.
Data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware menunjukkan bahwa penerbangan tersebut, yang dijadwalkan berangkat pada hari Rabu pukul 11:05 waktu setempat, dibatalkan.
"Japan Airlines membantu memindahkan 157 penumpang yang seharusnya berada di dalam pesawat ke penerbangan alternatif," bunyi laporan itu.
Meskipun kejadian ini relatif jarang terjadi, ada beberapa insiden baru-baru ini di mana pilot melapor untuk bertugas di bawah pengaruh alkohol.
Pada bulan Maret, seorang kapten Delta Air Lines mengaku muncul dalam penerbangan saat melebihi batas legal alkohol. Dia ditangkap setelah gagal dalam tes breathalyser pada bulan Juni tahun lalu, dan kemudian dijatuhi hukuman 10 bulan penjara.
Pada tahun 2023, seorang pilot United Airlines yang muncul untuk bekerja di bawah pengaruh alkohol dijatuhi hukuman percobaan enam bulan penjara oleh pengadilan Prancis. Le Parisien melaporkan bahwa ia memiliki kadar alkohol dalam darah sebesar 0,132 persen, lebih dari enam kali lipat batas legal untuk pilot di Eropa dan tiga kali lipat batas yang ditetapkan oleh Administrasi Penerbangan Federal.
Menurut Administrasi Penerbangan Federal AS, kemampuan pilot untuk menerbangkan pesawat sangat terganggu akibat penggunaan alkohol.
Dikatakan bahwa jumlah kesalahan serius yang dilakukan pilot meningkat secara dramatis pada atau di atas konsentrasi alkohol dalam darah 0,04 persen.