Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Rela Pinjam Uang hingga Gadaikan Drone
ERA.id - Tentara Ukraina dikabarkan kecanduan judi online di tengah pertempuran yang panas di medan perang. Mereka disebut rela menggadaikan sejumlah peralatan militer demi memuaskan keinginannya.
Sersan Pavlo Petrichenko mengajukan petisi kepada presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait masalah tersebut. Petisi yang diajukan pada 29 Maret 2024 itu meminta agar Zelensky mengeluarkan larangan judi online di angkata bersenjata.
"Tuan Presiden yang terhormat, saya, Pavlo Petrichenko, seorang prajurit Brigade ke-59, ingin menarik perhatian Anda terhadap kerusakan yang disebabkan oleh bisnis perjudian di tentara Ukraina dan masyarakat Ukraina," demikian bunyi petisi Pavlo, dikutip El Pais, Senin (6/5/2024).
Dalam petisi itu, Pavlo menjelaskan bagaimana kondisi parsonil militer yang berjuang di medan perang. Dia mengatakan bahwa mereka dilanda stres tanpa ada kesempatan untuk istirahat selama kurang lebih tiga tahun.
Kondisi ini, kata Pavlo, membuat mereka rentan secara psikologis. Sebagian dari mereka yang mengalami tekanan ini pun memilih untuk bermain judi online untuk menghilangkan stres yang dialami.
"Bagi banyak dari mereka, perjudian adalah satu-satunya cara untuk mengatasi stres, yang dengan cepat menyebabkan kecanduan dopamin dan mengganggu pengendalian diri mereka," katanya.
Lalu, kata Pavlo, di beberapa kasus judi online yang menjerat pasukan militer, banyak dari mereka yang menghabiskan seluruh uang dan mengambil pinjaman. Bahkan, mereka juga tidak segan untuk menggadaikan drone dan kamera termal.
"Ada kasus tentara yang kecanduan judi menghabiskan seluruh uang mereka dan mengambil pinjaman, menempatkan diri mereka sendiri dan keluarga mereka dalam utang tau bahkan menggadaikan drone dan kamera termal," jelasnya.
Personil militer umumnya bekerja secara aktif selama berjam-jam di garis depan selama empat hari. Mereka kemudian mendapat hari libur empat hari kemudian dan memanfaatkan waktu tersebut untuk bermain judi online dengan ponselnya.
Pavlo pun menilai hal ini adalah masalah besar yang menjerat militer Ukraina. Sebab, banyak dari anggota militer yang kecanduan karena bisa menemukan hiburan dengan cara yang mudah dan membuat ketagihan.
"Prajurit menderita dalam kondisi penuh tekanan dalam perang, karena artileri dan pertempuran, dan telepon memberikan satu-satunya bantuan, dan akses mudah ke hiburan yang dapat membuat ketagihan," ujarnya.
Petisi itu lantas mendapat 26.000 tanda tangan dan mendesak Zelensky untuk segera menerbitkan larangan perjudian di kalangan tentara Ukraina. Berdasarkan Undang-undang Ukraina mewajibkan presiden untuk mempertimbangkan petisi warga yang memiliki setidaknya 25.000 tanda tangan.
Berdasarkan hal tersebut, keputusan Zelenskiy mencakup banyak tindakan yang diusulkan Pavlo. Yang utama adalah larangan perjudian selama darurat militer bagi personel militer, baik di tempat fisik maupun online.
Kemudian pembatasan terakhir, yang sulit untuk ditegakkan, akan menjadi tanggung jawab komandan unit. Peraturan baru tersebut juga mewajibkan aplikasi game untuk menetapkan batasan waktu dan pengeluaran bagi pengguna.
Pemerintah akan mengizinkan aplikasi perjudian online dan akan bernegosiasi agar perusahaan seperti Apple atau Google hanya menawarkan aplikasi yang diatur ini kepada penggunanya di Ukraina.
Dalam Perpres tersebut juga disebutkan Kementerian Kesehatan harus membuat protokol pengobatan bagi pecandu serta melatih dokter dan terapis untuk menanganinya. Hal ini mengacu pada gangguan pasca-trauma yang dialami tentara saat kembali ke kehidupan sipil, seperti kecanduan alkohol, ketergantungan obat-obatan, hingga perjudian.
Peraturan tersebut juga akan membatasi periklanan oleh perusahaan perjudian, melarang mereka menggunakan kaitan bahwa sebagian dari pendapatan mereka akan disumbangkan ke Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menarik pelanggan.
Keputusan tersebut juga menyatakan bahwa Bank Nasional Ukraina akan merekomendasikan metode bagi lembaga keuangan untuk memblokir rekening bank klien yang mengeluarkan uang berlebihan untuk perjudian.
Diketahui gaji bulanan di zona tempur untuk personel militer berkisar antara 2.000 hingga 3.200 euro (Rp34 juta - RP55 juta), yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata Ukraina.
Sementara itu, Pavlo Petrichenko tewas di garis depan Donetsk pada tanggal 15 April lalu. Pemakamannya bertepatan dengan hari Zelensky menandatangani dekrit tersebut.