Bamsoet Usul Presidential Club Diformalkan Jadi DPA
ERA.id - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengusulkan untuk memformalkan "presidential club" dalam bentuk Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Adapun "presidential club" merupakan gagasan Calon presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengumpulkan presiden-presiden terdahulu.
"Kalau bisa (presidential club) mau diformalkan, kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowo setuju," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Namun, apabila tak menjadi lembaga formal pun tidak ada masalah, "presidential club" nantinya bisa juga sekedar klub presiden seperti di Amerika Serikat.
Menurutnya, yang terpenting adalah adanya wadah untuk mempererat hubungan antar para presiden dan wakil presiden terdahulu.
"Artinya, bagaimanapun juga dengan berbagai pengalaman presiden-presiden ada yang satu periode, ada yang sekaligus dua periode seperti Pak SBY, Pak Jokowi, Bu Mega. Ini sangat penting untuk melihat ke depan bagaimana berbagai persoalan bangsa ini bisa kita hadapi, bisa kita selesaikan secara gotong royong," katanya.
Politisi Partai Golkar itu menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo, apakah "presidential club" mau diformalkan atau tidak. Kalau memang berminat, maka bisa mencontoh DPA yang sudah dibubarkan.
"Ya saya hanya menyampaikan ada kalau mau diformalkan kita pernah punya DPA, tapi pasca reformasi itukan dihapus, diganti dengan dewan pertimbangan presiden, ya Wantimpres, ya kalau mau diformalkan lagi kalau mau gimana gitu boleh saja, tergantung Pak Prabowo nya, tapi harus melalui tentu saja amandemen kelima karena pasal seratusan saya lupa, pasal 164 atau 162 sudah dihapus ya," ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden terpilih, Dahnil Ahzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo dan Gibran ingin membentuk "Presidential Club", yang bertujuan menjaga silaturahmi antara presiden yang sedang menjabat dengan presiden-presiden terdahulu.
Nantinya "Presidential Club" ini akan diisi oleh presiden terdahulu yang masih ada, termasuk Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturhim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," kata Dahnil.
Menurutnya, Prabowo memiliki harapan besar untuk memberikan teladan bahwa semua pemimpin bisa tetap rukun dan kompak untuk memikirkan kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik.
"Insyaallah, pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati," ucap Dahnil.