Pembangunan Stadion Sudiang Pakai APBN, Pj Gubernur Sulsel: Fisik Dibangun November 2024

ERA.id - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, memastikan rencana pembangunan Stadion Sudiang, Makassar, dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasiona (Musrenbangnas) sudah tercantum pembangunan Stadion Sudiang," kata Bahtiar Baharuddin, saat berkunjung ke lokasi pembangunan Stadion di Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Minggu kemarin.

Dalam Musrenbangnas, kata Bahtiar, dokumen perencanaan stadion tersebut telah menjadi bagian dari dokumen perencanaan pembangunan nasional, sehingga dipastikan pendanaan dari APBN melalui Kementerian PUPR.

"Sudah masuk menjadi bagian dokumen perencanaan pembangunan nasional kita untuk pembangunan stadion. Artinya, ini sudah bisa dipastikan sudah dibiayai oleh APBN melalui Kementerian PUPR," jelas Bahtiar.

Peninjauan ini menandai komitmen bersama dalam memajukan infrastruktur olahraga di Sulsel.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 25 April 2024 telah merilis desain stadion yang akan dibangun sesuai standar FIFA, dengan rencana percepatan penyusunan dokumen Readliness Criteria (RC), termasuk Detail Engineering Design (DED).

Pj Bahtiar menekankan pentingnya evaluasi berkala dan memastikan progres yang signifikan. Tim dari Kementerian PUPR telah melakukan berbagai pengecekan, termasuk survei tanah yang melibatkan sekitar 40 orang untuk perencanaan stadion.

"Sebagai Penjabat Gubernur saya harus mengevaluasi dari waktu ke waktu," katanya.

Pembangunan fisik stadion dijadwalkan akan dimulai pada November 2024 dengan kontrak multiyears.

Sejalan dengan itu, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Makassar juga telah merencanakan pembangunan jalan di sekitar stadion untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo ini.

"Saya mengajak juga Pemerintah Kota Makassar karena progresnya semakin jelas, komitmen kita dengan Pemkot adalah membangun jalannya," imbuhnya.

Stadion Sudiang dirancang untuk menjadi representatif bagi masyarakat, terakses hingga ke Maros dan Gowa dan menjadi pusat kawasan kota baru di Makassar serta pendukung pengembangan 'Mamminasatapa'.

Lokasi pembangunan yang berdekatan dengan stadion mini akan memungkinkan stadion mini tetap difungsikan sebagai stadion pendukung. Fasilitas publik seperti lintasan sepeda dan kolam renang yang saat ini tidak berfungsi akan direvitalisasi secara bertahap.

"Fasilitas publik di sini banyak, ada lintasan sepeda, kolam renang dan itu sekarang tidak berfungsi, sayang sekali. Ini akan kita fungsikan kembali secara bertahap sebagai kawasan olahraga," ujarnya.

Kawasan sekitar diharapkan akan berkembang dengan hadirnya restoran, mall, dan fasilitas lain yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Stadion akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare yang disiapkan Pemprov Sulsel untuk memberikan ruang yang lebih luas dan fasilitas tambahan, mengusung konsep kawasan stadion hijau yang ramah lingkungan dan mendukung rekreasi olahraga. Kawasan ini memiliki luas 75 hektare.