Try Sutrisno Beri Pesan untuk Prabowo Subianto: Jaga Iman dan Jangan Tonjolkan Kejelekan

ERA.id - Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno menyampaikan sejumlah pesan untuk presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Salah satunya, dia mengingatkan, Prabowo agar tetap menjaga iman yang kuat.

"Pesan untuk Pak Prabowo supaya tetap dijaga pertama, kuat imannya. Karena iman itu, orang beragama, kuat bertuhan itu, kalau orang yang bertuhan itu tidak akan jelek. Mau marah enggak jadi, astaghfirullah, walau banyak pekerjaan. Kuatkan imannya," kata Try di kediamannya, Jalan Purwakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Mantan Panglima ABRI ini juga berpesan kepada Prabowo agar terus belajar terhadap perkembangan zaman dan membagi waktu dengan baik.

"Setelah itu pelajari dalam dan luar. Terus pelajari dalam dan luar bangsamu kan Pak Prabowo juga belum selesai kan menterinya banyak itu, pertahanan, ekonomi, teknik, keuangan. Bagaimana caranya rapat tersentuh semua enggak? Bagi waktunya itu," ujar Try.

Try pun menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai wakil presiden periode 1993-1998. Ia mengungkapkan, selama lima tahun menjabat, purnawirawan jenderal TNI ini membagi waktu untuk meninjau langsung kondisi di lapangan dan membahas soal kebijakan pemerintah.

"Kalau saya dulu wapres 2,5 tahun ke luar Jawa, saya datangi. 2,5 tahun saya di dalam lihat Jakarta, departemen-departemen. Karena saya tugasnya, diberi tugas pengawasan," ungkap Try.

"Nah, tergantung nanti Pak Prabowo sama wapresnya dikasih (tugas) apa," sambungnya.

Selain itu, menurut Try, Prabowo merupakan sosok yang sabar dan pintar. Dia pun menyinggung kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo, yang merupakan ahli ekonomi.

"(Kalau) Orang pintar, (tapi) hatinya jelek, keblinger, kata orang Jawa. Jangan pintar, hatinya jelek, menipu nanti. Kalau pintar otaknya, hatinya baik, welas asih, sayang, imannya kuat baru. Karena presiden itu tidak ringan," jelas Try.

Try juga mengingatkan agar Prabowo tidak boleh berbohong selama memimpin. Bahkan, ia berpesan kepada Prabowo untuk tidak menonjolkan kejelekan di depan publik. Sebab, hal itu dapat menghilangkan rasa percaya masyarakat.

"Jangan mempertontonkan kejelekan anda di muka umum. Karena tadi, ada televisi di mana-mana. Sekali begitu, enggak dipercaya. Nanti kalau mimpin, 'ah gombal ini'. Enggak bisa, enggak laku," tegas dia.