China Minta ICC Objektif Soal Penangkapan Netanyahu dan Petinggi Hamas: Kami Berpihak Pada Keadilan

ERA.id - Pemerintah China menaruh harapan besar kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) setelah merilis surat penangkapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabat militan Hamas. China berharap ICC bisa objektif dalam menangani kasus tersebut.

"Diharapkan ICC akan mempertahankan posisinya yang obyektif dan tidak memihak serta menjalankan kekuasaannya sesuai dengan hukum," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, dikutip AFP, Selasa (21/5/2024).

"Hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina tidak boleh dilanjutkan," tambahnya.

Lalu, kata Wang, China selalu berpihak pada keadilan dan hukum internasional dalam masalah Palestina. Pihaknya pun selalu mendukung upaya untuk mendapatkan solusi komperhensif, adil, dan abadi atas masalah Palestina.

"China selalu berpihak pada keadilan dan hukum internasional dalam masalah Palestina,” ujar Wang.

Sebelumnya, Jaksa ICC Karim Khan pada hari Senin (20/5/2024) mengatakan dia telah mengajukan surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan para pemimpin tinggi Israel dan Hamas atas konflik mereka.

Khan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia sedang mencari surat perintah terhadap pemimpin Israel Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan termasuk pembunuhan yang disengaja, pemusnahan dan/atau pembunuhan, dan kelaparan.

"Efek dari penggunaan kelaparan sebagai metode peperangan, bersama dengan serangan lain dan hukuman kolektif terhadap penduduk sipil di Gaza sangatlah akut, terlihat dan diketahui secara luas. Hal ini termasuk kekurangan gizi, dehidrasi, penderitaan mendalam dan peningkatan jumlah kematian di kalangan penduduk Palestina, termasuk bayi, anak-anak lain, dan perempuan," kata Khan saat itu.

Khan juga mengatakan para pemimpin Hamas, termasuk Ismail Haniyeh yang berbasis di Qatar dan pemimpin Gaza Yahya Sinwar, memikul tanggung jawab pidana atas tindakan yang dilakukan dalam serangan 7 Oktober itu.

Israel mengecam tuntutan yang menargetkan Netanyahu dan Gallant sebagai aib sejarah. Sementara Hamas mengatakan pihaknya mengutuk keras tindakan tersebut.

China secara historis bersimpati pada perjuangan Palestina dan mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel Palestina. Presiden Xi Jinping menyerukan diadakannya "konferensi perdamaian internasional" untuk menyelesaikan konflik tersebut.