Momen Calon Haji Asal Jember Kabur Saat Pesawat Sudah Mau Terbang ke Arab Saudi

ERA.id - Seorang jemaah haji (CJH) asal Jember kabur dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) sebelum pesawatnya yang akan ditumpanginya akan terbang menuju ke Arab Saudi, Selasa (22/5/2024).

Namanya Sakir (75), dia kabur sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara pesawat dijadwalkan take off dari Bandara Juanda menuju ke Arab Saudi pukul 00.30 WIB pada Rabu (21/5/2024).

"Kita bergerak cepat, ada yang menghubungi radio, kemudian dapat lah informasi kalau jemaah itu ada di satu tempat," kata Sekertaris Pantia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris.

Beruntung Sakir berhasil ditemukan oleh warga sekitar 4,5 kilometer dari Asrama Haji. Saat itu, Sakir sedang salat di rumah warga.

Haris menyampaikan, saat ditemukan, PPIH Embarkasi Surabaya langsung menjemput Sakir. Kemudian pihaknya membawa Sakir ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya untuk diperiksa fisik dan mental.

"Alhamdulillah fisiknya sehat, tetapi sedikit terkena demensia, sehingga butuh penanganan secara kejiwaan dan kita sudah sampai ke petugas kloter utamanya bagian kesehatan," ujarnya.

Setelah ditanyai, kata Haris, ternyata Sakir keluar dari Asrama Haji karena ingin pulang ke daerahnya. Ia sempat tidak mau dibawa ke asrama karena demensia yang dialaminya.

Ketika keluar dari Asrama Haji, petugas keamanan tak mengetahui sama sekali. "(Keluar sendiri) lah itu sedang kita investigasi, apakah keluar sedang memakai jaket atau jas, sehingga seperti petugas yang keluar atau seperti apa sedang kita lakukan investigasi," tuturnya.

Lebih lanjut Haris menegaskan, CJH tak boleh keluar dari area Asrama Haji apapun alasannya bahkan untuk pemeriksaan kesehatan menuju ke RS Haji, mereka telah diberi akses sendiri.

Kini kondisi Sakir sudah membaik bahkan dinyatakan layak untuk terbang menuju Bandara Juanda ke tujuan Arab Saudi.

"Jemaah haji sudah layak terbang, layak menunaikan ibadah haji tetapi tadi butuh pendampingan dan pengawasan baik dari istrinya juga dari temen kloter ya semuanya utamanya kesehatan kemudian dari sisi pembimbingan untuk mengendalikan spiritual, kemudian ketua kloter untuk menjaga. Itu sudah harus berkordinasi untuk jemaah itu," pungkasnya.