Dua Tahun Tuntutan untuk Ahmad Dhani 

Jakarta, era.id - 'Jari mu adalah harimau mu', mungkin itu idiom yang cocok untuk penyanyi Ahmad Dhani. Karena berkat jarinya yang mengetik di akun Twitter, @AHMADDHANIPRAST, buntutnya dia dituntut 2 tahun penjara.

Dilansir dari Antara, Selasa (27/11/2018), Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menuntut artis Ahmad Dhani penjara dua tahun karena diduga telah melanggar Undang-Undang tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

Dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, jaksa menyatakan Ahmad Dhani terbukti secara sah melanggar Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP.

"Di samping penjara dua tahun, jaksa menuntut agar sejumlah barang bukti dirampas untuk dimusnahkan. (Jaksa meminta agar majelis hakim) menetapkan barang bukti berupa satu flashdisk, satu handphone beserta simcard untuk dirampas dan dimusnahkan," sebut Jaksa Penuntut Umum, Dwiyanti.

Menurut JPU, tiga cuitan Ahmad Dhani terbukti menimbulkan kebencian, pertama; "yang menistakan agama si Ahok, yang diadili KH Marif Amin,"

Kedua; "siapa saja mendukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya".

Ketiga; "sila pertama ketuhanan yang maha esa, penista agama jadi gubernur, kalian waras".

Jaksa juga meminta majelis hakim menonaktifkan surat elektronik (surel) milik Ahmad Dhani melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

"(Jaksa meminta majelis hakim) menetapkan supaya terdakwa (Ahmad Dhani) membayar biaya perkara sebesar Rp5 ribu," tutur Dwiyanti menutup pembacaan tuntutan.

Pasca pembacaan tuntutan, majelis hakim menetapkan sidang akan dilanjutkan pada 10 Desember dengan agenda pembacaan pleidoi.

Tag: uu ite