Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Jokowi: Harus Terbuka, Tidak Perlu Ditutup-tutupi
ERA.id - Presiden Joko Widodo meminta kepada pihak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar pengusutan kasus pembunuhan Vina Cirebon dilakukan secara terbuka dan tidak perlu ditutup-tutupi.
Dia juga meminta agar kasus Vina Cirebon dikawal dengan baik hingga tuntas pengusutannya.
"Tanyakan ke kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul betul dikawal dan transparan, terbuka Semuanya. Tidak ada yang perlu ditutup tutupi. Kalau ada. Yaa," kata Jokowi di Pasar Lawang Utara, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sulsel, Kamis (30/5/2024).
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi pada Agustus 2016. Remaja Cirebon itu dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky.
Total ada 11 pelaku yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut. Kemarin, Satu DPO masih bernama Pegi Setiawan alis Perong berhasil ditangkap di Bandung. Jadi, tinggal dua DPO lagi yang masih buron.
"Tersangka PS diduga sebagai otak kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang terjadi delapan tahun silam," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast kepada wartawan, Rabu (22/5).
Perwira menengah Polri ini menjelaskan Pegi ditangkap saat pulang kerja sebagai kuli bangunan di sekitar Jalan Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat kesulitan mencari keberadaan Pegi karena yang bersangkutan mengganti identitasnya.
"Selain berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung, tersangka juga sudah berganti nama menjadi Robi," ucapnya.
Kasus ini kembali mencuat setelah film berjudul “Vina: Sebelum 7 Hari” mendapat perhatian publik, dikarenakan kasus tersebut masih menyisakan tiga tersangka yang belum tertangkap.