Netizen Indonesia Geruduk Instagram Nikki Haley Imbas Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel: Halo Ahli Neraka!

ERA.id - Mantan Duta Besar Amerika Serikat Nikki Haley menjadi sasaran kemarahan netizen Indonesia setelah menulis 'Habisi Mereka!' di rudal Israel. Netizen Indonesia pun menyerang Nikki Haley di Instagram.

Tulisan 'Habisi Mereka!" Nikki Haley itu dibagikan oleh Danny Danon, seorang politisi Israel dan mantan duta besar untuk PBB. Haley nampak sedang berjongkok di depan rudal dan menuliskan 'Habisi Mereka! Amerika cinta Israel, selalu".

Aksi Nikki Haley itu pun langsung mendapat respons negatif dari seluruh dunia, termasuk netizen Indonesia dan kelompok hak asasi manusia. Mereka menilai Haley tidak sepatutnya melakukan hal tersebut karena serangan Israel lebih banyak menelan korban warga sipil.

"Konflik bukan tempat untuk aksi. Konflik mempunyai aturan. Warga sipil harus dilindungi," kata Amnesty International dalam sebuah pernyataan menanggapi aksi Haley itu, dikutip Reuters, Kamis (30/5/2024).

Kenneth Roth, mantan direktur eksekutif Human Rights Watch, mengatakan tentang Haley dalam sebuah postingan di X. Roth menilai Haley menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya dengan melakukan hal itu.

"Dia menandatangani sebuah bom, 'hancurkan mereka'. Mengapa tidak menandatangani saja, 'Saya mendukung kejahatan perang Israel'," tulis Roth.

Sementara itu, aksi berbeda dilakukan oleh netizen Tanah Air untuk mengecam tindakan Nikki Haley itu. Netizen membombardir kolom komentar Instagram Haley dan menyebut dia sebagai ahli neraka.

"Hallo ahli neraka," tulis @guppy****.

"Nikkkiiiii lu bener2 lu yeee nikkiiiiii neraka tempat lu nikkk nikkk," balas @levin****.

"Niki lu berantem aja sama gw sini tangan kosong. Gausah nulis di rudal lo peyot," komentar @yowanyu****.

"Mati aja kamu mba ga pantes idup yallah azab beliau," kata @andn_****.

Nikki Haley telah lama menjadi pendukung Israel, yang perangnya di Gaza mendapat banyak kecaman internasional, memecah belah anggota parlemen AS atas dukungan pemerintahan Biden dan memicu protes di kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat.

Kementerian kesehatan Palestina setempat menyebutkan jumlah korban tewas akibat perang tersebut mencapai lebih dari 36.000 orang. Kelaparan juga meluas di daerah kantong pantai yang sempit dan hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah mengungsi.