Skandal Kendaraan Meluas, Pemilik Toyota Ngaku Salah: Kami Jual Tanpa Sertifikasi yang Benar

ERA.id - Toyota Motor Corp. mengakui bahwa mereka secara tidak benar memperoleh sertifikasi kendaraan untuk tujuh model mobil dengan melakukan uji keselamatan dengan cara yang tidak ditentukan oleh pemerintah. Perusahaan memutuskan untuk menangguhkan pengiriman kendaraan menyusul skandal terbaru.

Menurut catatan Kementerian Transportasi Jepang, contoh pelanggaran serupa juga ditemukan di Honda Motor Co., Mazda Motor Corp., Suzuki Motor Corp., dan Yamaha Motor Co. Kementerian mengatakan akan melakukan inspeksi di lokasi kantor produsen mobil dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan administratif.

Masalah terbaru ini terungkap setelah kementerian menginstruksikan 85 produsen mobil dan pemasok suku cadang untuk menyelidiki apakah sertifikasi telah diperoleh dengan benar menyusul serangkaian skandal di perusahaan grup Toyota.

"Kami memproduksi dan menjual mobil secara massal tanpa mengikuti proses sertifikasi yang benar,” kata Ketua Toyota Akio Toyoda, dikutip Kyodo News, Senin (3/6/2024).

"Sebagai penanggung jawab Grup Toyota, saya dengan tulus ingin meminta maaf kepada pelanggan kami, penggemar mobil, dan seluruh pemangku kepentingan atas hal ini," tambahnya.

Tiga dari tujuh model masih dalam produksi yang meliputi Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross. Sementara sisanya telah dihentikan.

Toyota diinstruksikan oleh kementerian untuk menghentikan pengiriman model yang terkena dampak, begitu pula Mazda, yang mengalami kejanggalan pada dua model mobil, dan Yamaha, yang mengalami kejanggalan pada satu kelas sepeda motor.

Sementara pelanggaran yang dilakukan Honda dan Suzuki hanya berdampak pada model yang sudah tidak diproduksi lagi.

Dari 85 perusahaan yang disurvei, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata menerima tanggapan dari sekitar 70 perusahaan pada akhir bulan Mei.

"Tidak ada pelanggaran lain yang ditemukan selain yang dilaporkan oleh kelima perusahaan tersebut, dan kementerian mengharapkan perusahaan-perusahaan lainnya segera menyerahkan laporan mereka," katanya.

Toyoda mengatakan penyelidikan internal masih berlangsung, namun kendaraan yang dimaksud semuanya aman untuk dikendarai.

Grup Toyota telah dilanda masalah kualitas dalam beberapa tahun terakhir. Unit mobil kecil Daihatsu Motor Co. mengatakan pada bulan Desember bahwa data keselamatan untuk sebagian besar mobilnya telah dimanipulasi.

Sedangkan pada bulan Januari, afiliasi Toyota Industries Corp. mengungkapkan bahwa data mesin telah dipalsukan selama bertahun-tahun. Anak perusahaan manufaktur truk Toyota, Hino Motors Ltd., mengaku melakukan kecurangan pada data emisi dan efisiensi bahan bakar pada tahun 2022.