Australia Buka Lowongan Pasukan Militer dari WNA, Berlaku Hanya untuk Empat Negara Ini
ERA.id - Angkatan Pertahanan Australia (ADF) membuka lowongan pekerjaan dari negara-negara asing. Lowongan ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan tentara di Australia.
Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan langkah itu merupakan bagian dari dorongan untuk membangun militer. Australia sendiri sedang dilanda kekurangan pasukan militer dalam beberapa tahun terakhir.
"Langkah ini merupakan bagian dari dorongan untuk membangun militer yang dapat melawan paksaan asing melalui pemblokiran jalur perdagangan di masa depan," kata Menteri Pertahanan Richard Marles, dikutip AFP, Selasa (4/6/2024).
Lalu, kata Marles, perubahan ini merupakan langkah besar untuk mengatasi kekurangan 4.400 orang di Angkatan Pertahanan Australia, yang target kekuatannya adalah 63.600 personel penuh waktu.
Pemerintah bermaksud meningkatkan jumlah tersebut menjadi 80.000 pada tahun 2040.
Meski membuka lowongan pasukan militer bagi warga negara asing, hanya orang-orang dari anggota lain dalam kemitraan berbagi intelijen Five Eyes, terdiri dari warga AS, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru, yang memiliki izin tinggal permanen di Australia yang akan memenuhi syarat.
Warga Selandia Baru yang telah tinggal di Australia setidaknya selama satu tahun akan memenuhi syarat untuk bergabung dengan militer mulai bulan Juli, dan penduduk tetap dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada akan memenuhi syarat mulai Januari 2025.
Mitra Five Eyes Australia juga kesulitan mencapai target perekrutan militer. Di Inggris, Perdana Menteri Rishi Sunak berjanji bahwa anak-anak berusia 18 tahun harus menjalankan wajib militer atau dinas sipil nasional selama satu tahun jika pemerintahannya terpilih kembali pada pemilu bulan depan.
"Australia sangat bergantung pada jalur laut dan udara terbuka sebagai negara kepulauan yang berdagang dengan dunia dan oleh karena itu rentan terhadap paksaan dari militer asing," kata Marles.
Angkatan Pertahanan Selandia Baru kekurangan 1.300 personel berseragam, menurut laporan para pejabat pada bulan Februari, setelah kehilangan 30 persen personel militernya antara tahun 2021 dan tahun lalu.
Menteri Pertahanan Selandia Baru Judith Collins mengatakan kriteria Australia dalam merekrut warga Selandia Baru, termasuk larangan bagi mereka yang pernah bertugas di militer asing dalam dua tahun terakhir, berarti kedua militer tersebut tidak akan bersaing untuk mendapatkan personel.
"Australia adalah satu-satunya sekutu Selandia Baru, dan kami terus menjalin hubungan yang sangat erat," kata Collins sebagai tanggapan terhadap aturan perekrutan baru.
Australia telah menjalin kemitraan dengan AS dan Inggris yang berjanji untuk menciptakan armada kapal selam Australia yang ditenagai oleh teknologi nuklir AS.
Pengangguran yang relatif rendah merupakan salah satu faktor yang menghambat upaya militer Australia dalam menarik dan mempertahankan personel.
"Kami tidak berusaha menjadikan diri kami setara dengan Amerika Serikat atau Tiongkok. Itu bukanlah usulan yang kredibel," pungkas Marles.