Parlemen Jepang Desak Pemerintah Tingkatkan Deteksi UFO

ERA.id - Anggota parlemen Jepang akan mendesak pemerintah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dan menganalisis fenomena anomali tak dikenal (UAP) atau UFO.

Anggota parlemen yang memiliki lebih dari 80 anggota, termasuk mantan menteri pertahanan berharap untuk membawa persepsi domestik terhadap UFO sejalan dengan persepsi sekutunya, menyusul beberapa ketakutan terkait dengan dugaan operasi pengawasan.

"Sangat tidak bertanggung jawab bagi kami untuk pasrah pada kenyataan bahwa ada sesuatu yang tidak diketahui, dan terus menutup mata terhadap hal-hal yang tidak teridentifikasi,” kata anggota kelompok tersebut dan mantan menteri pertahanan Yasukazu Hamada sebelum peluncuran, dikutip Japan Times, Kamis (6/6/2024).

Salah satu hal yang memalukan bagi Kementerian Pertahanan Jepang adalah rekaman tidak sah dari helikopter perusak yang berlabuh baru-baru ini menyebar luas di media sosial Tiongkok setelah adanya intrusi drone ke dalam fasilitas militer.

Tahun lalu kementerian tersebut mengatakan pihaknya sangat berasumsi bahwa benda terbang yang terlihat di langit Jepang dalam beberapa tahun terakhir adalah balon pengintai yang dikirim oleh Tiongkok.

"Di Jepang, UFO telah lama dipandang sebagai masalah gaib yang tidak ada hubungannya dengan politik", kata anggota parlemen oposisi Yoshiharu Asakawa, salah satu anggota penting kelompok tersebut.

Lalu, kata Yoshiharu, jika drone tersebut ternyata merupakan senjata rahasia mutakhir atau drone mata-mata yang menyamar, maka drone tersebut dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan Jepang.

Tahun lalu Washington mengatakan pihaknya sedang memeriksa 510 laporan UFO, lebih dari tiga kali lipat jumlah laporan tahun 2021. NASA pada bulan September mengatakan pihaknya ingin mengalihkan pembicaraan dari sensasionalisme ke sains.

Departemen Pertahanan AS pada tahun 2022 mendirikan Kantor Resolusi Anomali Seluruh Domain (AARO) untuk menyelidiki UFO. Laporan AARO tahun lalu menetapkan wilayah yang membentang dari Jepang bagian barat hingga China sebagai “hotspot” penampakan UFO, berdasarkan tren antara tahun 1996 dan 2023.

Laporan tersebut kemudian menyimpulkan dalam tinjauan setebal 60 halaman yang diperintahkan Kongres bahwa tidak ada bukti adanya teknologi asing, atau upaya pemerintah AS untuk menyembunyikannya dari publik.

Anggota parlemen Jepang akan mendorong negaranya untuk menciptakan AARO yang setara dengan Pentagon dan lebih meningkatkan kerja sama intelijen dengan Amerika Serikat.

Christopher Mellon, pakar UFO dan mantan pejabat intelijen AS, akan memberikan ceramah online kepada kelompok tersebut pada hari Kamis.