Setelah NCT Konser, Cuma Tersisa Tapak Kaki di Rumput GBK dan Timnas yang Keok
ERA.id - Pemain timnas Indonesia Asnawi Mangkualam menilai, kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kurang baik, saat digunakan memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak.
Pada laga yang dimainkan Kamis sore itu, Tim Garuda keok 0-2 dari tamunya, Irak, sehingga menunda kiprah pasukan Shin Tae-yong untuk memastikan diri lolos ke putaran ketiga.
“Ya kondisi lapangan hari ini kurang baik dan memang sudah diperingatkan beberapa minggu sebelumnya GBK seperti ini, ada perubahan, tapi memang tidak jauh berbeda, beberapa struktur lapangan tidak rata,” kata Asnawi pada konferensi pers setelah pertandingan.
Indonesia sebenarnya cukup bisa mengimbangi Irak, tetapi dua kesalahan yang dilakukan pemain-pemain Indonesia berbuah gol ke gawang Ernando Ari.
Pertama saat wasit menilai bola mengenai tangan Justin Hubner di kotak penalti, dan saat Ernando berusaha mengecoh pemain lawan tetapi justru bolanya terebut.
“Mohon maaf kepada suporter, hasil ini tidak memuaskan. Tentunya kita masih ada satu kesempatan ke babak ketiga nanti, tanggal 11 nanti kami akan berusaha maksimal dapat poin (lawan Filipina), semoga kami bisa lolos,” tutur mantan pemain PSM Makassar itu.
Indonesia saat ini masih menghuni posisi kedua di klasemen sementara Grup F dengan tujuh poin, unggul tiga poin atas tim peringkat ketiga, Vietnam, yang pada saat berita ini ditulis masih bermain imbang 0-0 dengan Filipina.
Tim Garuda akan lolos ke putaran ketiga, seandainya mampu mendulang kemenangan atas Filipina pada pertandingan terakhir fase grup.
Soal rumput yang dikeluhkan, Stadion Utama GBK memang sebelumnya digunakan untuk konser grup idola asal Korea Selatan (Korsel) NCT Dream pada 18 Mei silam. Konser itu sendiri diperkirakan dihadiri oleh sekira 40.000 penonton.
Anehnya, pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) sempat mengklaim kondisi lapangan stadion baik-baik saja, walau pada minggu lalu, secara visual, terlihat ada bekas tapak.
Percaya diri dengan itu, Direktur Umum PPKGBK Hadi Sulistia menyebut, bahwa pihaknya terus berkomitmen menjaga kualitas lapangan, seperti merawat rumput secara intensif sesuai standar operasi yang diterapkan setelah konser NCT.
Selain itu, PPKGBK juga mengaku kalau pemeliharaan dilakukan dengan sangat detail, termasuk di antaranya pengecekan warna daun, tingkat keasaman, pemupukan, penyiraman, hingga potensi hama dan penyakit.