Menggali Inovasi dan Potensi Anak dengan Kompetisi Peneliti Cilik
ERA.id - Anak-anak seringkali dianggap sebagai masa depan bangsa, tetapi ada beberapa dari mereka yang sudah mulai memberikan kontribusi berarti di bidang penelitian dengan ajang kompetisi di bidang sains misalnya.
Peneliti cilik sendiri merupakan sebutan yang diberikan kepada anak-anak dan remaja yang aktif dalam proyek penelitian ilmiah serta memamerkan berbagai hasil dari penelitian mereka.
Hal ini tentu saja dapat berdampak secara positif yang tak cuma bagi minat anak dan tumbuh kembangnya, tapi juga peran mereka kelak ketika dewasa.
Berangkat dari hal tersebut, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) kembali mengadakan Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) tahun 2024.
KJSA menjadi wadah peneliti cilik, yakni lomba karya sains tingkat nasional untuk siswa-siswi sekolah dasar. Program yang diadakan sejak 2011 ini menginspirasi ribuan peneliti cilik Indonesia berpikir kritis dan kreatif dalam melahirkan ide inovatif bidang sains.
“Kalbe sebagai perusahaan kesehatan yang memiliki misi meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, terus menciptakan inovasi berbasis pengembangan riset dan ilmu pengetahuan. Inovasi yang dihadirkan Kalbe, juga menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan Kalbe sehingga dapat terus tumbuh hingga hari ini. Semangat dan kecintaan berinovasi kami tularkan kepada peneliti cilik melalui KJSA,” ujar Corporate Sustainability Assistant Manager PT Kalbe Farma Tbk SFD Arie Wibowo dalam keterangan persnya.
Pelaksanaan KJSA hingga saat ini mendapatkan inspirasi dan motivasi dari mimpi salah satu pendiri Kalbe Farma, Alm. dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D.
Dalam hal ini, untuk menumbuhkan minat berinovasi sejak usia dini. Harapannya, semakin banyak lulusan program KJSA yang mampu menggapai mimpi terus berinovasi dan meningkatkan potensi anak-anak.
Tahun ini, terdaftar 137 tim yang berasal dari 93 sekolah dasar di seluruh Indonesia. Terdapat lima pemenang KJSA 2024. Juara pertama ialah SD Ngadirgo 03 Semarang, mendapatkan hadiah uang senilai Rp10.000.000.
Juara kedua, SD Muhammadiyah Manyar Gresik, mendapatkan hadiah uang senilai Rp7.500.000. Juara ketiga, SDIT Bina Amal Semarang, mendapatkan hadiah uang senilai Rp5.000.000.
Pemenang the most creative idea, SDIT Attaqwa Suarabaya, mendapatkan hadiah uang senilai Rp2.000.000. Pemenang public choice award, SD Global Islamic School 2 Serpong, mendapatkan hadiah uang senilai Rp2.000.000.
Kegiatan ini pun disambut baik oleh Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Kemendikbudristek memperhatikan kebijakan merdeka belajar yang berfokus pada mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, dan KJSA berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh PT Kalbe Farma dan juga Prestasi Junior Indonesia untuk bersama-sama memajukan pendidikan Indonesia, demi mewujudkan cita-cita merdeka belajar, yaitu pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya terkait dengan peningkatan motivasi dan kreativitas para peserta didik di jenjang Sekolah Dasar melalui ajang kompetisi Kalbe Junior Scientist Award,” tutur Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat SD Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Kurniawan.
Pada tahun 2024, Kalbe turut menggandeng Prestasi Junior Indonesia (PJI) dalam melaksanakan kegiatan KJSA.
Menurut Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel PJI, berbagai upaya tersebut dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lain, hingga melahirkan banyak peneliti cilik dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kita punya sekolah dari banyak lokasi, yaitu Jakarta, Semarang, Bali, dan banyak lokasi lain. Menurut saya, ini sangat luar biasa karena bisa menggandeng anak-anak dari sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Saya sangat tertarik karena ada project yang sangat luar biasa kreatif. Kreativitas sejak dini untuk masa depan, bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan hidup,” tutup Robert.