Kurang dari Seminggu, Afrika Selatan Konfirmasi Dua Kematian Akibat Cacar Monyet
ERA.id - Afrika Selatan mengonfirmasi dua kasus kematian akibat cacar monyet atau mpox. Kasus kematian kedua ini terjadi kurang dari 24 jam setelah mengumumkan kematian pertama.
Menteri Kesehatan Dr. Joe Phaahla mengumumkan laboratorium lain yang mengkonfirmasi kasus cacar monyet alias mpox dan kematian kedua terkait dengan penyakit ini. Pengumuman ini disampaikan Phaahla kurang dari 24 jam setelah dia memberikan informasi terkini tentang upaya pemerintah untuk mengekang penyebaran penyakit menular ini.
Orang kedua yang meninggal adalah pria berusia 38 tahun. Dia dirawat di rumah sakit di provinsi KwaZulu-Natal (KZN) dengan keluhan lesi yang luas, sakit kepala, kelelahan, sariawan, nyeri otot dan sakit tenggorokan. Dia dinyatakan positif mpox pada hari Rabu.
"Pasien meninggal pada hari yang sama, hasil tesnya positif. Sehingga total kasus positif di Tanah Air (Afrika Selatan) menjadi 6 kasus dalam kurun waktu 5 minggu," kata Phaahla dalam pernyataan yang dirilis kementerian itu, Kamis (13/6/2024).
Phaahla sebelumnya mengonfirmasi kematian pasien berusia 37 tahun, yang dites positif mpox pada hari Jumat. Dia meninggal di rumah sakit Tembisa di Gauteng pada hari Senin.
Ini adalah kasus mpox kelima yang diumumkan departemen tersebut sejak bulan lalu. Dua kasus berasal dari Gauteng dan tiga dari KwaZulu-Natal.
"Semua pasien adalah laki-laki berusia antara 35 dan 37 tahun. Mereka semua menderita penyakit parah dan memerlukan rawat inap," katanya.
Afrika Selatan bergabung dengan daftar negara-negara yang saat ini menghadapi wabah mpox. Infeksi virus ini menyebar antarmanusia melalui kontak langsung dengan penderita penyakit tersebut, atau benda dan permukaan yang telah disentuh oleh penderita mpox.
"Kasus-kasus tersebut memiliki penyakit penyerta dan telah diidentifikasi sebagai populasi kunci, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Salah satu pasien mengindikasikan bahwa dia melakukan kontak seksual dengan banyak pasangan termasuk pria dan wanita," kata kementerian itu.
Lalu, kata Phaahla, departemen tersebut telah menghubungi organisasi-organisasi yang bekerja pada program HIV dan kelompok masyarakat penting seperti laki-laki yang tidur dengan laki-laki untuk menghubungi anggotanya karena mereka termasuk dalam kategori orang yang berisiko. Phaahla mengatakan 38 kontak diidentifikasi di KwaZulu-Natal oleh tim tanggap wabah.
Departemen kesehatan mengatakan negara tersebut tidak memiliki vaksin mpox. Phaahla mengatakan departemennya bekerja sama dengan WHO untuk mendapatkan sumbangan dari negara-negara anggota.
“Saat ini belum ada pengadaan vaksin mpox. Afrika Selatan sedang mencoba mendapatkan vaksin dari negara-negara anggota WHO yang memiliki stok melebihi kebutuhan serta dari GAVI,” pungkasnya.