Waspada! Kesepian Bisa Sebabkan Lansia Depresi hingga Kematian Dini, Begini Kata BRIN
ERA.id - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan kondisi kesepian menjadi faktor yang berperan penting terhadap tingkat depresi orang-orang lanjut usia (lansia).
Peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN Resti Pujihasvuty menyebut prevalensi lansia alami ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) ringan sebesar 12.8 persen sementara prevalensi lansia alami depresi sebesar 7.7 persen berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Jadi memang kondisi kesepian memiliki aspek negatif terhadap kesehatan jiwa lansia, mulai dari menyebabkan depresi, percobaan bunuh diri, tekanan psikologis tinggi, kecemasan, hingga skizofrenia,” jelas Resti dalam webinar bertajuk “Lansia-Ku di Era Ageing Population” yang diselenggarakan oleh BRIN di Jakarta pada Rabu (19/6/2023), dikutip dari Antara.
Bukan hanya itu, kondisi kesepian juga dapat menyebabkan lansia mengalami masalah kesehatan fisik, seperti serangan jantung, stroke, kanker, diabetes, alzheimer, hingga kematian dini.
Hal ini disebabkan lansia dapat bergaya hidup tidak sehat sebagai penyaluran rasa kesepian yang mereka hadapi (coping mechanism), seperti makan berlebihan atau merokok.
“Masuk usia lanjut ya ada juga bapak-bapak yang merokoknya masih kencang, minum alkohol masih rajin, kemudian pola makannya gak karuan ya penyebabnya kesepian itu. Lansia ini melampiaskan atau melupakan kesepiannya dengan gaya hidup yang tidak sehat,” jelasnya.
Oleh karena itu, BRIN mengingatkan pentingnya keluarga menjaga dan memelihara hubungan serta interaksi sosial yang positif dengan lansia. Tidak hanya itu, penting bagi lansia punya komunitas sebaya guna menjaga keterhubungan lansia dengan diri sendiri dan lingkungan.