Sandiaga Uno Beberkan Strategi Atasi Masalah Tingginya Harga Tiket Pesawat Domestik
ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menaprekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, jumlah aramda yang masih terbatas menyebabkan harga tiket penerbangan dalam negeri lebih mahal ketimbang internasional. Pihaknya berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan asing untuk membuka rute baru penerbangan domestik.
Menurutnya, dengan penambahan armada dan rute penerbangan bisa menjadi solusi atas mahalnya harga tiket domestik. Langkah tersebut sudah dikomunikasikan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Tadi pak Menhub bilang melakukan beberapa trobosan penerbangan baru langsung ke Indonesia. Ada India, Australia, Rusia. Tambahan penerbangan timur tengah, Dubai, Istanbul. Asia Timur utamanya Tokyo, Seoul, dan Hongkong. Ini yang ingin kita kembangkan kedepan semoga bisa dieksekusi dengan cepat," kata Sandiaga di acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Di sisi lain, Sandiaga mengaku diperintah Presiden Joko Widodo untuk mencari cara agar wisatawan mancanegara mau berkunjung ke Indonesia. Salah satu caranya dengan membenahi dan memprioritaskan pembangunan akses konektivitas transportasi menuju ke kawasan destinasi wisata.
Sebab menurutnya, Indonesia masih berada di peringat teratas sebagai salah satu negara destinasi wisata, khususnya Bali, Bintan, dan Jakarta.
"Presiden menyampaikan keinginan menarik wisatawan mancanegara lebih banyak. Dan caranya untuk menarik mancanegara lebih banyak menggunakan peningkatan konektivitas," kata Sandiaga.
"Karena kalau dari segi top of mind, Indonesia masih sangat tinggi. Dan Bali terutama menjadi daya tarik utama, tentunya Batam di Bintan, serta Jakarta sebagai ketiganya," lanjutnya.
Terkait hal tersebut, dia juga sudah berdiskusi dengan Budi Karya untuk melakukan beberapa strategi agar banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Sebab, berdasarkan Travel and Tourist Development Index (TTDI) 2024 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei lalu, Indonesia berhasil menempati peringkat ke-22 dari 119 negara.
"Tadi saya bicara dengan Pak Menhub ada beberapa strategi dan kebetulan diangkat ada peluang pariwisata indonesia, karena situasi ekonomi global sekarang ini, Indonesia TTDI ada diposisi 22, jauh mengalahkan negara lain," kata Sandiaga.
"Tapi (banyaknya) wisata mancanegara masuk Indonesia menduduki posisi 5, masih dibawah Thailand, Malaysia, Vietnam maupun Singapura. Kita mau kembali ke top 3, tentunya ini bisa lakukan dengan menambah jumlah konektivitas," lanjutnya.
Sementara, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya menambahkan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan mitra perusahaan maskapai penerbangan, termasuk harga tiket penerbangan maskapai Indonesia
Selain itu, Kemenparekraf juga sedang mengupayakan agar harga penerbangan ke luar negeri lebih tinggi dibanding dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya masyarakat Indonesia mau beriwisata di Indonesia.
"Kita lebih gencar berkomunikasi dengan mitra (maskapai penerbangan), termasuk branding untuk mengaplikasikan promosi destinasi wisata Indonesia," ujar Nia.
Nia berharap agar banyak orang yang membuat konten video tentang destinasi wisata Indonesia. Hal ini bisa memancing rasa keinginan masyarakat Indonesia untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata Indonesia.
"Jadi saya kira itu, kedua bisa menawarkan beragaman atraksi (lewat video) dan segmen yang bisa diambil, itu bisa dijadikan konten," pungkasnya.