Sebelum Kabur, Napi Lapas Aceh Siram Air Cabai ke Kalapas
Sebelum kejadian, KPLP bersama dengan Kepala Seksi Keamanan Lapas mendatangi para warga binaan lantaran ada suara gaduh di kawasan antara masjid dan kantor Kalapas. Saat didatangi, para napi ditanya alasannya membuat gaduh dengan berteriak.
"Saat didatangi, mereka berteriak-teriak, marah, kemudian melemparkan botol berisi diduga air cabai ke kepala KPLP sehingga matanya pedih," jelas Sri di Kantor Ditjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Dari kejadian tersebut, 113 napi dari total 300 yang sebelumnya melakukan salat magrib berjemaah lolos dari hadangan petugas. Saat ini sebanyak 21 orang telah diamankan, sementara 92 lainnya masih dalam pengejaran petugas kepolisian Resor Kota Banda Aceh.
Napi Kabur dari Lapas Aceh (Istimewa)
"Mereka yang sudah ditemukan ditempatkan di kamar tersendiri, tidak bergabung dengan penghuni yang tidak kabur dan masih di dalam lapas," ucap dia.
Sri menambahkan, pihaknya belum tahu persis motif para napi melakukan kerusuhan sehingga kabur, karena saat ini petugas masih mendalami kasus tersebut.
"Kapolda tadi pagi sudah ada di Lapas Lambaro, dari kami sendiri telah dibentuk satgas yang bekerja sama dengan pihak polisi dan TNI untuk melakukan pengejaran," katanya.
Sri mengimbau kepada para narapidana yang lari dari lapas untuk segera menyerahkan diri ke Kapolda Banda Aceh, karena mereka telah masuk sebagai daftar pencarian orang (DPO)
"Kepada para warga binaan Pemasyarakatan Lapas kelas 2A Banda Aceh yang melarikan diri tolong segera kembali, karena tidak akan kita perlakukan yang aneh-aneh jadi tetap akan diperlakukan dengan baik," kata dia.
Baca Juga : 113 Napi di Aceh Kabur, 20 Berhasil Ditangkap
"Kapolda telah menetapkan DPO kepada meraka dan dilakukan pengejaran. Kami sendiri terus melakukan monitoring. Beberapa sarana yang rusak telah dilakukan perbaikan," lanjutnya.
Diketahui, sekitar pukul 19.00 WIB, Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II A Banda Aceh di kawasan Lambaro, Aceh Besar, rusuh yang menyebabkan seratusan narapidana dan tahanan di penjara itu kabur.
Kerusuhan menyebabkan sejumlah jendela kaca hancur. Lebih seratusan penghuni penjara tersebut dilaporkan kabur melalui pintu utama. Belum diketahui penyebab kerusuhan LP Kelas IIA Banda Aceh tersebut.
Kerusuhan yang lebih parah juga pernah terjadi di LP Kelas IIA Banda Aceh tersebut awal 2018 lalu. Ratusan penghuni penjara membakar bangunan kantor penjara tersebut.