Keluarga Punya Peranan Penting untuk Pencegahan Judi Online
ERA.id - Kasus judi online belakangan ini sedang marak diperbincangkan. Ini dapat terjadi karena masyarakat Indonesia dinilai memiliki literasi yang rendah tentang keuangan di era digital.
Ada pun beberapa hal yang memicu banyaknya para pemain judi online, seperti aksesibilitas yang mudah, iklan yang masif, pergaulan hingga faktor lingkungan.
Pada gilirannya, dorongan mencari keuntungan yang cepat dan kebutuhan hiburan yang sifatnya candu tersebut dapat merugikan diri sendiri dan keluarga.
Menanggapi maraknya kasus judi online, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nopian Andusti mengatakan, keluarga memiliki peran penting dalam pencegahan judi online.
"Keluarga itu sistem sosial yang paling dekat dengan kita. Fungsi membina, membimbing dan mendidik itu berawal dari keluarga."
"Keluarga harus mengingatkan anggotanya agar jangan mendekatkan diri pada tindakan atau kegiatan negatif, salah satunya judi online," ujar Nopian saat ditemui dalam rangkaian acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Dalam hal ini, lanjut Nopian, keluarga dapat berperan aktif dalam membina dan mengedukasi anggota keluarga yang lain untuk terhindar dari kebiasaan yang merusak moral.
Keluarga juga memiliki peran krusial dalam melindungi anggota yang lain dari pengaruh negatif perjudian online.
Misalnya dengan membangun komunikasi terbuka, memberikan pengawasan yang tepat, dan mengedukasi tentang risiko judi online.
Sejumlah upaya tersebut setidaknya dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan positif.
"Judi itu akan merusak diri sendiri maupun keluarga. Tidak ada orang yang sukses karena judi, tidak ada orang yang kaya karena judi, tidak ada orang yang makmur karena judi."
"Kita sebagai bagian dari anggota keluarga sebaiknya mampu mengingatkan yang lain agar jangan terlibat judi online," pungkas Nopian.