Ironis, Pemerintah Minta Warga Jaga Data Pribadi tapi Pusat Data Nasional Diretas

ERA.id - Pusat Data Nasional (PDN) dihack. Serangan itu merupakan virus ransomware jenis baru dari lockbit 3.0 dan peretasnya meminta tebusan uang senilai Rp131 miliar.

Kabar PDN diretas  diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada 24 Juni lalu. Awalnya dia bilang kalau PDN diretas sejak 20 Juni.

Namun setelah diselidiki, Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengatakan, serangan siber yang melanda PDNS 2 ternyata sudah dimulai sejak 17 Juni. Target awalnya adalah mematikan fitur keamanan Windows Defender.

Serangan PDN ini berdampak ke sejumlah instansi pemerintah. Mulai dari gangguan di sistem keimigrasian sehingga layanan imigrasi harus pindah ke web Amazon.

Lalu sebenarnya apa sih yang menyebabkan situs bisa diretas ransomware?