Pentingnya Gerakan Kembali ke Meja Makan, Wujudkan Keluarga Harmonis dan Berkualitas
ERA.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengkampanyekan gerakan kembali ke meja makan.
Kampanye tersebut kini masuk dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Kota Semarang selama sepekan mulai 23-29 Juni 2024.
Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo mengajak orangtua untuk kembali menggaungkan Sarapan Bergizi Keluarga melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan.
“Kegiatan pagi hari ini adalah kegiatan kembali ke meja makan, manfaatnya banyak sekali. Hari ini, orang tua sering kehilangan waktu dan kehilangan cara, bahkan kita sering kehabisan kosa kata untuk bisa bicara dengan anak-anaknya,” kata Hasto, di Gedung Balai Diponegoro, Kota Semarang, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya, ketika anak bertumbuh dewasa, banyak dari mereka yang mulai hidup sendiri-sendiri dengan caranya sendiri sehingga sulit untuk menjalin relasi sehat dan berkomunikasi dengan orangtua.
Salah satu upaya yang mewujudkan hal itu adalah kembali ke meja makan atau membuat rencana makan bersama keluarga.
Di momen ini, seluruh anggota keluarga dapat berkumpul, saling berbagi hingga keharmonisan keluarga tetap terjaga.
"Dengan kembali ke meja makan, momen ini dapat dimanfaatkan untuk saling curhat. Dan kalau kita ingin menasihati anak pun sebetulnya bisa dengan perasaan di meja makan, itu juga bagus,” tambah Hasto.
Saat duduk bersama di meja makan, orangtua juga bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mengedukasi anak terkait gizi dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Misalnya, orangtua dapat menerangkan tentang apa saja yang dimakan dan bagaimana makanan itu memberi manfaat pada tubuh dengan bahasa sederhana.
“Manfaat untuk sosialisasi gizi seimbang, mencegah stunting, saya kira itu bisa dilakukan,” ucap Hasto.
Sementara itu, PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyampaikan hal senada.
Menurutnya, gerakan sarapan bergizi adalah salah satu contoh upaya untuk menurunkan atau mengentaskan masalah stunting.
“Gerakan kembali ke meja makan ini sangat baik, makanya kami harapkan masyarakat di Jawa Tengah untuk tidak terlalu menyibukkan diri hingga lupa dengan keluarga kita,” ujar Nana.
Dia merasa perlu ada waktu berkualitas atau quality time yang dihabiskan bersama dalam keluarga. Tujuannya, tak lain untuk memberikan perhatian pada buah hati.
Nana menambahkan, keluarga bahagia memiliki keterkaitan dengan pembangunan karakter bangsa.
“Dengan keluarga yang berbahagia, bangsa ini akan memiliki karakter dan menjadi kuat dan maju,” tambah Nana.