Detik-Detik Air Europa Alami Turbulensi Ekstrem, Penumpang Tersangkut di Kabin
ERA.id - Penerbangan Air Europa mengalami turbulensi ekstrem dan melukai sedikitnya 40 penumpang. Penumpang penerbangan UX045 bahkan tersangkut di kabin.
Pejabat setempat mengatakan sedikitnya 40 penumpang terluka akibat turbulensi ekstrem pada Senin (1/7) pagi waktu setempat. Maskapai Air Europa itu pun terpaksa mendarat darurat di Brasil.
"Empat puluh orang terluka setelah penerbangan Air Europa dari Spanyol ke Uruguay mengalami turbulensi hebat dan dialihkan ke Brasil," kata pejabat itu, dikutip ABC, Selasa (2/7/2024).
Penerbangan UX045 mengalami turbulensi "hebat" pada Senin pagi dan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Natal di Sao Gonçalo do Amarante. Pesawat meminta pendaratan darurat sekitar pukul 02:32 waktu setempat setelah mengalami turbulensi ekstrem.
Pihak bandara mengatakan 30 orang menerima perawatan medis di bandara, sementara 10 penumpang lainnya dilarikan ke rumah sakit Monsenhor Walfredo Gurgel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Di antara korban luka adalah warga negara Spanyol, Argentina, Uruguay, Israel, Bolivia, dan Jerman.
Air Europa mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa tujuh orang menderita luka dengan kondisi yang berbeda-beda, dan ada sejumlah orang yang mengalami luka memar ringan dalam jumlah yang belum ditentukan.
"Karena sifat turbulensi dan alasan keamanan, diputuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara Internasional Natal di Brasil," kata maskapai itu.
Penerbangan tersebut berangkat dari Madrid-Barajas dan sedang dalam perjalanan ke Bandara Internasional Carrasco di Montevideo, Uruguay, ketika insiden itu terjadi. Bandara Natal adalah bandara terdekat yang memenuhi kebutuhan medis para penumpang.
Video penumpang menunjukkan kerusakan pada kabin pesawat dan penumpang yang menggunakan penyangga leher terluka dalam posisi telentang di lorong. Dalam salah satu video, seorang pria terlihat tergantung di kompartemen atas, meskipun tidak jelas bagaimana dia bisa sampai di sana.
"Orang-orang yang tidak memakai sabuk pengaman terbang ke udara dan menabrak langit-langit, dan mereka terluka. Mereka yang memakai sabuk pengaman, tidak terlalu terluka. Lalu kami mendarat di sini sebagai keadaan darurat," kata seorang penumpang asal Spanyol Maximiliano.
"Mereka membantu kami di landasan pacu. Kami berada di pesawat selama tiga atau empat jam tanpa bisa bergerak. Lalu kami turun dari pesawat, dan kami di sini, dan mereka tidak memberi banyak informasi kepada kami," tambahnya.
Boeing 787-9 Dreamliner membawa 325 penumpang saat itu.
Lebih lanjut, para penumpang dibawa ke kota Recife di Brasil sebelum melanjutkan perjalanan ke ibu kota Uruguay.
"Para penumpang dipindahkan ke Recife dan sebuah pesawat dijadwalkan berangkat dari Madrid Senin sore untuk menjemput mereka dan melanjutkan perjalanan ke Montevideo," kata Air Europa.
Insiden hari Senin ini adalah drama terbaru yang melibatkan pesawat Boeing, ketika pabrikan tersebut menghadapi pengawasan ketat menyusul peristiwa yang hampir membawa bencana pada bulan Januari, ketika panel badan pesawat meledak dari pesawat 737 MAX yang dioperasikan Alaska Airlines.
Hal ini menambah kekhawatiran atas standar keselamatan dan manufaktur perusahaan yang meningkat setelah dua kecelakaan MAX yang fatal pada tahun 2018 dan 2019.
Pada bulan Maret, raksasa penerbangan AS mengumumkan kepergian CEO Dave Calhoun.