Event dan Konser Bisa Bikin Rusuh, Strategi Mengendalikan Keamanan dan Selamatkan Massa
ERA.id - Pada penyelenggaraan sebuah event, pengendalian massa atau crowd control menjadi tantangan utama. Ketika ribuan orang berkumpul di satu tempat, risiko terkait keamanan, keselamatan dan ketertiban meningkat signifikan. Ketidakhadiran crowd control hingga panitia acara saat terjadinya sebuah kerusuhan bisa menjadi sangat fatal dan berakibat kericuhan. Di sinilah, butuh strategi pengendalian massa yang efektif untuk mencegah insiden dan memastikan kelancaran selama acara berlangsung.
Sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) di Indonesia, Nawakara memiliki solusi inovatif melalui unit bisnisnya, yaitu P1 Force (PT. Prawiratama Eka Dharma) yang berfokus pada jasa manajemen keamanan event. Lewat P1 Force, Nawakara menekankan hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan saat menggelar konser.
Chiquita Paramita Hindarto, selaku Direktur Utama P1 Force menjelaskan, dalam setiap penyelenggaraan event termasuk konser, P1 Force akan berkoordinasi dengan pihak promotor, atau EO event tersebut untuk perencanaan proses pengamanan.
“Hal ini mengingat event melibatkan banyak jiwa/nyawa. Sebelum pelaksanaannya, Security Risk Assessment sangat penting diperhatikan dengan cara mengutamakan K3. P1 Force akan mengutamakan aspek keamanan, kenyamanan dan keselamatan mulai dari perencanaan, perizinan, penyelenggaraan hingga event selesai diselenggarakan,” ujarnya.
Untuk memastikan pengelolaan kerumunan yang efektif dan aman selama event, berikut strategi yang dilakukan untuk menunjang keamanan:
1. Antisipasi lewat penyusunan rencana berbagai skenario darurat
Antisipasi dan respons cepat terhadap insiden adalah bagian integral dari manajemen crowd control. Hal ini mengingat keselamatan merupakan prioritas utama. Karena itu, tahap preventif merupakan risk assessment dan penyusunan rencana kontinjensi untuk berbagai skenario darurat penting dilakukan, mulai dari evakuasi akibat kebakaran hingga penanganan kerusuhan.
Hal utama yang perlu diperhatikan adalah menguasai venue dan tau dimana emergency exit, medis, damkar dan lain sebagainya. Tim keamanan juga perlu mengingatkan promotor terkait tata letak panggung dan coveti agar senantiasa memberikan kenyamanan bagi artis. Adapun untuk cegah kebakaran, penting agar tidak menaruh genset dekat pintu. P1 Force memastikan bahwa setiap personel keamanan terlatih dalam prosedur darurat dan tahu tindakan apa yang harus diambil untuk melindungi peserta dan menjaga ketertiban.
2. Penjagaan ketat dari akses masuk
Risiko keamanan seperti visitor management dan flow pengunjung seringkali menimbulkan gangguan keamanan. Untuk pengaturan akses keluar/masuk ke lokasi event, penting bahwa setiap pintu dijaga ketat dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh. Dengan mengkolaborasikan penjagaan fisik dan teknologi pemindai serta sistem identifikasi dari pengelola ticketing, hal ini dapat mencegah masuknya tiket palsu dan memastikan hanya peserta yang berhak untuk dapat akses ke dalam area event.
Namun jika hal yang tidak diinginkan terjadi, P1 Force menghimbau untuk langsung berkunjung ke helpdesk untuk membantu lebih lanjut apakah tiket tersebut palsu atau tidak.
3. Penerapan Integrated Security Solution untuk Merespons Cepat Berbagai Kemungkinan
Peningkatan keamanan di beberapa tempat umum pada umumnya dilengkapi dengan sistem CCTV untuk meningkatkan keamanan di lingkungannya. Namun, keberadaan CCTV saja selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan. Untuk menghindari potensi kejahatan atau bahaya, penerapan Integrated Security Solutions memegang peranan penting.
Terintegrasi dengan sistem kontrol pusat, hal ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap seluruh area event. Teknologi ini membantu dalam deteksi dini potensi masalah dan memungkinkan tim keamanan untuk merespons dengan cepat dan efisien.
4. Koordinasi dengan pihak berwenang untuk acara yang lebih seamless
Demi memastikan semua aspek perizinan dan regulasi terpenuhi, sangat penting bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan rute lalu lintas untuk menghindari kemacetan, penempatan personel keamanan di titik-titik strategis, serta pengaturan evakuasi darurat jika diperlukan.
Keberhasilan dalam mengelola crowd control tidak hanya tercermin dari strategi dan teknologi yang gunakan, tetapi juga dari komitmen dan profesionalisme setiap anggota tim keamanan. Pelatihan yang konsisten, kemampuan beradaptasi terhadap situasi yang berubah, serta komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.