Megawati ke Yassona Laoly: Lu Jadi Menkumham Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Melulu
ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku kerap menegur kadernya yang juga menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yassona Laoly. Sebab, ia menilai, anak buahnya banyak yang menjadi target dalam proses hukum.
Hal itu Megawati sampaikan saat memberikan pidato pengarahan dalam acara pengambilan pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025 di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Awalnya, Megawati mengingatkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan lembaga yang dirinya buat saat masih menjabat sebagai Presiden RI
"KPK itu saya yang buat. Mana mungkin saya enggak tahu isi perutnya, orang saya buat gitu loh. MK saya yang buat," kata Megawati.
"Bukan saya sombong. Tanya dah siapa yang buat. Jadi saya tahu aturannya, seharusnya bagaimana, tidak boleh dimanipulasi," sambungnya.
Megawati lantas mempertanyakan mengapa PDIP selalu menjadi target aparat penegak hukum. Hal itu ia pertanyakan kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sekaligus kadernya yang hadir dalam acara itu.
"Pak Laoly ketawa, saya suka ngamuk sama dia, 'lu jadi Menteri Kumham ngapain lho? Hah? Lah, anak buah kita maunya ditarget melulu'," tegas Megawati.
Presiden ke-5 RI ini kemudian menceritakan pengalamannya pernah dipanggil tiga kali oleh aparat penegak hukum ketika Orde Baru. Namun, Megawati mengaku tak gentar menghadapi pemanggilan tersebut.
"Tiga kali jaman dulu saya dipanggil polisi, kejaksaan sekali. Kan orangnya tampang serem-serem. Yang dipanggil jadi mau ketawa. Kan baru saja duduk. Terus batin saya, 'oh ngapa ya'. Sampai saya bilang, 'pak tolong ya santai saja ya, pak. Saya datang ke sini bukan dipaksa, sukarela loh'. Nah kalian takut," ungkapnya.
Berkaca dari hal itu, Megawati kemudian berbicara dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang baru-baru ini dipanggil oleh KPK sebagai saksi terkait kasus Harun Masiku. Ia menantang Hasto untuk memenuhi panggilan tersebut.
"Saya bilang sama Hasto, 'lu berani datang enggak, To? Masa kalah sama aku, aku aja udah sampe 3 kali, To.' (Hasto jawab), 'yo datang no, buk'," kata Megawati menirukan percakapannya dengan Hasto.
Megawati kemudian menyoroti Penyidik KPK bernama Rossa Purbo Bekti yang menangani pemanggilan Hasto di KPK.
"Terus siapa sih yang manggilin (periksa) kamu tuh? Tanyain namanya. 'Namanya Rossa'," sambung dia.
Ketua Dewan Pengarah BRIN itu lantas mengingatkan Hasto agar tidak takut menghadapi Rossa. Terlebih, Rossa dalam proses pemeriksaannya merampas barang yang dianggap strategis buat partai lewat staf Hasto, Kusnadi.
"Enak aja emangya siapa dia? hehe.. betul gak? Iya. Orang dia manusia juga. Gile, nanti pasti kalau sudah kedengarnya ini, beritanya sudah bla bla… hehe… terus pasti (Rossa berpikir) gimana cara manggil bu Mega ya? bla bla. (Kalau saya dipanggil) ya gue panggilin seluruh ahli hukum, mau ikut saya?" jelas Megawati.
"Enak aja yang korupsi didiemin, terus orang ini gile, Kusnadi itu sopo (siapa)? Pangkate opo?" pungkasnya.