Soal Rencana Gencatan Senjata, Netanyahu: Pemulangan Sandera Tanpa Merugikan Tujuan Perang

ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa rencana gencatan senjata di Gaza memungkinkan pembebasan sandera tanpa merugikan tujuan perang lainnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantornya, Netanyahu mengatakan penolakannya untuk menghentikan serangan di Gaza

"Kerangka kerja yang disepakatai oleh Israel dan disambut baik oleh Presiden Biden akan memungkinkan Israel memulangkan sandera tanpa merugikan tujuan perang lainnya," katanya, dikutip Anadolu, Senin (8/7/2024).

Perdana Menteri Israel mengklaim bahwa kesepakatan apa pun akan memungkinkan Tel Aviv untuk kembali berperang sampai tujuan perangnya tercapai. Netanyahu juga memastikan Hamas tidak akan menerima pasokan senjata yang diselundupkan dari perbatasan Gaza-Mesir.

"Penyelundupan senjata ke Hamas dari perbatasan Gaza-Mesir tidak akan mungkin dilakukan. Israel akan memaksimalkan jumlah sandera hidup yang akan dikembalikan dari penawanan Hamas," tegasnya.

Mei lalu, Biden mengatakan Israel mengajukan kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan dan rekonstruksi Gaza.

Media lokal Israel yang mengutip sumber Mossad sebelumnya mengatakan, bahwa para pejabat optimis mencapai kesepakatan untuk membawa kembali sandera Israel dari Gaza.

Sumber tersebut mengatakan Israel memandang momen saat ini sebagai saat yang tepat untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas, dan otoritas keamanan menyarankan para pemimpin politik untuk memanfaatkannya.

Selama berbulan-bulan, upaya AS, Qatar, dan Mesir untuk menengahi perjanjian antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata terhambat oleh penolakan Netanyahu terhadap seruan Hamas untuk menghentikan permusuhan.